surat sahabatku

Malam itu saat saya sedang mencoba menekuni novel yang baru kubeli seminggu lalu.. Hehehehe.. Sahabatku tiba-tiba mengawali sms yang masuk di inbox-ku dengan kalimat, “Ada apa dengan pria jaman sekarang, yang hanya taunya menerapkan gaya hidup yang menurutnya benar, dan tetap meneriakkan kalimat sayang dan cinta bagi kita wanita yang menurutnya satu-satunya wanita dalam hidupnya setelah ibu dan saudara perempuannya?????????”

Hmmm.. Sepertinya dia sedang kalut dan bingung dengan perasaannya dan mencoba mengkritisi gaya hidup sejumlah pria yang dia kenal dan menurutnya sangat tidak bisa dibenarkan oleh pikirannya, well… So do I, honey… Saya hanya mampu mengambil pembatas bukuku dan meletakkan di halaman terakhir novel yang kubaca, dan menutup novel. Hummm… Koq dia tahu yahh kalo hal tersebut juga sempat terbersit di benakku.. Diskusi pun kumulai dengan kalimat, “Ada apa, say? Kamu baik-baik aja kan?” Lalu dia mulai membalas smsku dengan sejumlah statement yang menggambarkan dia yang amat kecewa dengan seorang pria.

Diskusi yang diselingi debat antara saya dan dia, berjalan dengan kurang lebih sepuluh kali menerima dan membalas sms.. Dan akhirnya berakhirlah dengan satu sms panjang yang menurutku itu adalah surat curahannya.. Kalo pacarku sih bilangnya surat kabar.. Hehehehe.. *Dasaarrr… * Berikut is sms curahannya..

“Ve… Saya rasa wajar apabila seorang wanita cemburu pada pasangannya.. Apalagi menurut saya, hal-hal seperti itu terlalu american style.. Sangat liberal apabila seorang pria bersikap seperti itu. Mungkin terlalu naïf kalo jaman sekarang kita masih mengharap orang yang bergaul pada batasan yang kita harapkan, dengan kata lain tidak se-bebas gaya hidup pria modern jaman sekarang yang menganggap pelukan, ciuman, ataupun kedekatan fisik lainnya adalah lumrah dan menjadikan itu sebagai dalih bahwa mereka saling menyayangi sebagai teman!! Menurutku itu adalah ungkapan sayang sepasang kekasih..

Saya lalu berpikir, untuk apa ada status dan hubungan pacaran kalau perlakuannya ke semua wanita/perempuan hampir sama…. Sekali lagi saya cukup naïf, huhhhh… Bagaimana dia bisa jadi imam yang baik dalam keluarga, apabila hal-hal yang mungkin kebanyakan orang jaman sekarang pikir sepele dan tidak penting masih dilakukan.. Tidak dewasa!! Saya akan sangat paranoid dan cemburu letika mengetahui bahwa pria yang katanya sayang dan cinta sama saya, melakukan hal itu..

Pasangan yang baik tentunya akan selalu berusaha untuk menjaga perasaan pasnagannya, berusaha untuk tidak membebankan pikiran-pikiran negative pasangannya akibat perbuatannya yang sekali lagi dianggap hal yang lumrah saat ini.. Saya percaya, wanita yang baik diperuntukkan bagi pria yang baik pula.

Ve, hidup ini adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan yang baik pula. Sekedar informasi, saya satu dari sekian banyak wanita yang mengharapkan pria yang baik seperti yang tersirat dari apa yang saya sampaikan. Meski itu sulit dan akan sangat jarang ditemukan, setidaknya pria yang menjadi pasangan hidupku nanti, tidak melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan saya, salah satunya kedekatan fisik kepada wanita lain, meskipun dengan dalih tidak ada perasaan apa-apa.

Hahhhh.. Intinya kita tidak perlu selalu menyalahkan diri kita atas sikap mereka yang menurutku tidak bisa dibenarkan!! Saya berharap perjalanan yang melelahkan ini mengantar kita ke suatu tempat yang indah, dan menemukan seorang pria yang lebih menghargai kita, membutuhkan kehadiran kita lebih dari wanita lain, dan tempatitu akan menjadi lebih baik bagi si pria dengan hadirnya saya, atau kamu.

Di tempat itu, tidak ada lagi bulir air mata yang tumpah dari pelupuk mata kita… Pun kalo ada, semoga itu karena haru dan bahagia yang tak hentinya pria itu hadirkan hanya untuk kita, wanita yang baginya istimewa”

Welll… Mengapa saya memostingnya.. Sekali lagi demi kalian pria yang mungkin menganggap masalah yang kami bahas adalah hal sepele, but.. heii.. ternyata kami kaum wanita tidak menganggap itu sepele, bahkan sejumlah wanita yang dekat dan berlaku serta bertingkah se-nyamannya ke kalian, tidak ingin pacarnya memiliki gaya hidup yang bebas dengan wanita lain…

Be patient, sista.. Dan saya teringat sebuah sebutan yang sempat singgah di telingaku dulu, “perempuannya perempuan”..Se-istimewa apakah itu? Dan sejauh manakah orang itu mampu mempertanggung jawabkannya??

26 Desember 2008
13:40 wita

menghias pohon natal bersama mama

Gosh!! Saya terbangun dengan degup jantung yang tak karuan iramanya bahkan nyaris loncat keluar.. Dug.. dug.. dug..!!!! (suara pintu digedor, dan hanya satu orang yang menggedor pintu seperti itu).. “Miraaaaaa!!! Tolong mama dulu.. Mama ini kerepotan, tolong bantu mama menghias pohon natal.. Duhhh…. Mana pekerjaan banyak pula!” suara mamaku yang sudah kuanggap seperti nyanyian merdu di pagi hari dan secara tidak sengaja sering menjadi jam wekerku, hehehehe.. Ahhh.. Pukul 8 pagi, saya teringat subuh tadi sempat melaksanakan ibadah subuhku lalu melanjutkan tidurku, ngantuukkk..

Dug.. dug.. dug..!! (lagi-lagi pintuku digedor dan sepertinya dikit lagi engselnya bakal lepas) “Mira.. Ayooo bangunnn, bantu mama dulu, nak!!” suara mama nyaris mencapai 7 oktaf dan akan memecahkan kaca wastafel samping pintu kamarku apabila saya tidak segera menyahut.. “Iya mam, iya.. Saya cuci muka dan sikat gigi dulu! Pasti saya bantu, mam” akhirnya saya menjawab teriakan mama setelah nyawaku terkumpul 70%.. Malu juga sihhh, sering telat bangun, hehehehe..

Akhirnya mendaratlah saya di ruang tamuku dengan dekorasi yang masih sama dari tahun ke tahun, dan kalian tahu.. bagiku ruangan itu selalu hangat dan nyaman serta terlihat luxury.. Plafonnya beda dengan semua ruangan di rumahku, terbuat dari kayu *entah jenis apa* dengan ukiran yang rapi dan mengilap... Dindingnya yang dilapisi keramik dengan perpaduan corak warna coklat muda-putih ditambah pajangan dinding berupa lukisan air terjun dan suasana alamnya, ditambah lampu kristal yang tergantung di plafon dan terlihat elegan.. Perpaduan ide mama dan papa..

Stopp Ve!!! Mana cerita pohon natalnyaa??? Oh iya, hehehe mahapp.. Di sudut ruang tamuku, ada sebuah pohon dengan daun-daun imitasi warna hijau tua yang sangat lebat dan, dengan tinggi sekitar 3 meter. Pohon itu baru dibeli tahun lalu, sebelumnya kami menggunakan pohon yang lebih kecil dengan tinggi sekitar 1,5 meter dengan bauran daun warna hijau muda dan hijau tua dan tidak terlalu lebat.. Saat papa memutuskan untuk membeli pohon natal yang baru, saya dan ketiga adikku begitu antusias menyambut.. Hehehehe.. Lebih eksis aja kelihatan..


Saya mulai membuka satu per satu kantung yang berisi hiasan pohon natal itu.. Hiasannya lucu-lucu dengan warna meriah.. “Ayo nak, kita mulai, mama ambil kursi dulu yah, supaya kau bisa memasang rumbai warna-warni itu mengelilingi pohonnya” mamaku kembali menyapaku dengan semangat, ekspresinya sangat berbeda saat dia ngomel-ngomel untuk membangunkan 15 menit yang lalu. Mama lalu bergegas mengambil kursi, yahhh.. tinggiku kan tidak seberapa dibanding pohon yang tinggi dan megar itu.. Dan itu pula yang menjadi bahan ledekan sejumlah temanku, pastinya hanya untuk mencuri perhatianku.. Hihihihi... Saya pun mulai memilih rumbai yang kusukai..

Apabila dulunya saya hanya memandang kagum dengan pohon yang telah terhias dipadu kerlap-kerlip lampu yang merupakan hasil kerja keras para pelayan di rumah. Kali ini saya ikut merasakan ke-besar-an pohon itu.. Gila!!! Besar juga pohonnya.. Kutarik nafas dalam-dalam mulai menggapai sisi demi sisi untuk memasang rumbai-rumbai tersebut.. Duhhh ini karma kali yah, soalnya kemarin-kemarin hanya mondar-mandir mengawasi kerjaan mereka.

Tanpa terasa akhirnya setengah “badan” pohon sudah terhias.. Sembari menghias pohon, mama yang awalnya sempat dongkol dan terus menggerutu mengenai aktivitas paginya yang terlihat mengejar tak habis-habis hingga malam nanti, dimana dia berencana membuat beberapa kue kering, *hollleeeeee*, pelan-pelan merubah topik pembicaraan menjadi menyenangkan.. Mulai dari pujian untuk sejumlah hiasan pohon yang papa beli tahun lalu tanpa ditemani mama, “Hahaha. Bisa juga papamu memilih yang bagus dan lucu, saya pikir dia hanya tau menghitung anga-angka” kalimat mama membuat kami berdua tergelak.

Mama lalu melanjutkan dengan pembicaraan mengenai rencana masa depanku, karir, pacar, pernikahan, dan pesta pernikahan! Ugghhh.. saya mulai khawatir kalo mama menyinggung mengenai hal tersebut, biasanya berakhir dengan perdebatan kecil, dan akhirnya menuduhku sebagai gadisnya yang keras kepala. Saya lalu dengan cepat mengganti topik mengenai penampilan perempuan masa kini.. Kami mengkritik dan memuji penampilan sejumlah artis papan atas dan mengandai-andai apabila kami menjadi satu dari mereka, hahaha… Seperti sebuah suguhan humor di pagi hari..

Fiuhhhh... selesai juga…Hohohoho.. Kalian bisa membayangkan gimana puasnya senyumku saat memandang pohon natal itu terhias indah, hasilnya tidak beda dengan kerjaan para pelayan di tahun-tahun kemarin.. Puassss rasanya, apalagi menghias bersama mamaku tersayang, mengingat hari Ibu baru bergeser dua hari dari hari H kemarin, jadi masih kerasa aja betapa mama adalah the real mom… Suasana ruang tamu terlihat meriah.. If you wanna see that Christmas tree, just come to my home, my dad is waiting for your shakehand, guys

24 Desember 2008
14:16 wita

bait picisan untuk ibu

Tiada kasih yang melebihi kasihmu..
Tiada cinta yang abadi seperti cintamu..
Tiada belaian sehangat belaianmu..
Tiada airmata dan senyuman setulus yang kau berikan..
Tiada doa seikhlas doa yang kau panjatkan demi anak-anakmu..

…dan hari ini… kepadamu kupersembahkan ucapan selamat hari ibu… semoga hingga ajal menjemput, kasih sayangmu akan selalu terpatri di hati anak-anak tercinta…

Hehehe.. Mungkin bagi kalian.. Di atas itu hanya bait picisan yang gak puitis sama sekali.. Well.. emang.. Karena itu adalah bait doa sederhana yang tulus kurangkai untuk semua ibu yang kukenal, terlebih pada ibu yang akrab kupanggil mama “tersayang”.. Hahahaha… Iyaaaa tauuu.. Kalian lebih hebat koq dalam merangkai kalimat, Ve mahh asal ungkapan hatinya udah tersampaikan, udah senanggggg koq..

Saya memanfaatkan fasilitas send message short alias sms lewat handphone-ku untuk mengirim bait itu ke sejumlah ibu / mama yang kukenal, dan special pastinya buat mamaku.. Awalnya kupikir saat mereka membaca bait itu, mereka akan tersenyum dan mengucapkan terima kasih, setelah itu akan sibuk melanjutkan aktivitas mereka, secara yahh hari ini hari Senin…

Tau sendiri kan, jaman sekarang, ibu-ibu gak hanya nongkrong di dapur, mereka juga punya sejumlah aktivitas sesuai profesi mereka di luar dari profesi inti mereka mengurus suami dan anak-anaknya.. Apalagi kata "emansipasi" sudah tidak asing lagi dan semakin sering terkoar-koar dari mulut wanita, pria, bahkan sejumlah media. Except my mom, for me… she is the real mom…

Sekitar dua menit setelah saya mengirimkan bait tersebut, nada smsku mulai terdengar, dan sepertinya jumlah sms yang masuk lebih dari tiga sms, empat sms, enam sms!! Dan seterusnya.. Saya pun tersenyam-senyum.. artinya sms-ku berupa bait doa dan ucapan tersebut, benar-benar menarik perhatian sejumlah ibu-ibu itu.. Hihihi..

Niatku untuk membaca sejumlah sms tersebut sempat terhenti ketika handphone-ku tiba-tiba berdering, salah seorang dosenku di fakultas yang telah "menelorkan" saya sebagai seorang sarjana pertanian.. “Halo assalamualaikum, Ibu” sapaku...
“Walaikumsalam.. Halo nak, aduhh makasih sms-nya, kalimatnya bagus sekali, saya jadi terharu” jawabnya disambut tawa geliku karena malu.. Tiba-tiba terdengar isakan tangis, saya cukup kaget.. “Saya sudah lama tidak terharu seperti ini, saya hampir lupa kalau saya adalah seorang ibu, makasih yah, nak” lanjutnya.

Saya gak nyangka juga kalo sampai gini dampaknya, setelah terdiam beberapa second, saya lalu menanggapi, “Aduh Bu.. Jangan sedih.. Pokoknya ibu adalah satu dari sejumlah ibu terbaik bagi anak-anaknya”. Tangisnya pun pelan-pelan terhenti seolah-olah dia mencoba memperbaiki mimik dan mengatur nafas serta suaranya, “Ya sudah nak, Ibu mau melanjutkan aktivitas dulu, sekali lagi makasih, sukses buat Vero, assalamualaikum” Saya pun lalu membalas salam dan menutup pembicaraan.

Entah cairan apa yang mengalir di pembuluh darahku, hangat hingga aku terenyuh.. Mataku panas, dan sepertinya kelenjar air mataku akan meneteskan tetes demi tetes airmata, namun kutahan.. Saya gak sanggup saat ini, saya butuh ruang untuk memanjakan rasa sensitifku ini.. Apalagi saya sedang make up untuk siaran siang, takutnya malah luntur.

Sejumlah balasan dari bait yang kukirim via sms pun bertambah.. Pada umumnya sama, ucapan terima kasih dan pujian atas bait itu, bagi mereka itu adalah bait yang indah bahkan ada sejumlah ibu yang mengaku bahwa mereka menangis saat membaca bait itu.. Wuaahhhh rasanya pengen nangisssss *dasar cengeng*.. Ditambah lagi balasan sms mama yang panjang, tapi bukan berisi ucapan terima kasih, melainkan doa bagi kami anak-anaknya, pastinya tulus, dan agaknya Allah berpihak padanya hari ini..

Ehmmm.. Sekali lagi.. Postingan ini bukan sebuah bentuk narsis-ku, melainkan ingin mengingatkan kalian bahwa ternyata ada banyak ibu yang merindukan anaknya mengingatkan mereka, that.. “they are the best mother that we have, ever…” So… Buat kamu yang belum menyapanya, just greet her..!! Bagi semua ibu yang tak mampu "kusentuh" lewat sms, maka nikmatilah bait picisanku yang tulus kupersembahkan bagi kalian…
HAPPY MOTHER’S DAY

22 Desember 2008
13:51 wita
Maaf mas Ricky… udah buat, Mas Ricky teriak-teriak ingetin Ve bahwa udah mau di-split.. Hihihihi…

untitled 14

Hingga malam ini,

saya tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta...
saya tidak akan pernah mau menjaga yang namanya cinta...

Terserah bagaimana datang dan perginya cinta,
saya tidak akan acuh..

...dan saya setuju denganmu,
seandainya cinta itu memang ada..
biarlah Tuhan yang menjaganya...

15 Desember 2008
01:41 wita

hanya ingin menulis

Hanya ingin menulis..
Entah menulis tentang apa atau siapa..

Hanya ingin menulis…
Meski kata-kata tak mampu terurai..

Hanya ingin menulis…
Berharap asa berbalas tanggap…

Hanya ingin menulis…
Entah apa yang mampu tercipta saat ini

Hanya ingin menulis…
… dan terus menulis, biarkan jarum jam terus bergeser, agar dapat merebahkan tubuh ini…

Betapa saat ini hanya itu yang kuinginkan, agar risau pergi sejauh mungkin, bersembunyi dibalik gelap…

13 Desember 2008
23:29 wita

hadiah seminggu yang tak tergantikan

Haiiii… Posting lagi niehh… Waktu akhirnya bisa bersahabat denganku, meski.. hoahemmm ngantuk... Sebenarnya sih gak sibuk-sibuk amat koq, hanya selalu saja ada yang harus kulakukan, apalagi waktu trainning sekitar seminggu di kantor pusat di Jakarta, addaaaaa aja kerjaan, but I really enjoy it! *bener lho… ini karena kerjaan*

Jadi setelah Cindy dari biro Surabaya, akhirnya tiba giliranku mendekam seminggu di kota yang rumit itu… Ada rasa khawatir jelang keberangkatan ke sana, khawatir kalau kalau gak mampu menyesuaikan diri dan bersahabat dengan semua penghuni kantor.. Secara yah, kita kan anak biro, alias... anak daerah, kodong…

Beda kultur, beda kebiasaan, beda guyonan, dan beda-beda yang lain, itu yang terlintas di benakku. Emang sihhh, tahun kemarin sudah sempat ke sana dua kali, tapi waktu itu hanya tiga hari, plus ada anak biro yang lain, Elvira dan Hentty, rasanya ada teman senasib seperjuangan *halllahhhh…*

Kesan pertama saya tiba di sana, kurang nyaman.. Dijemput sihh, tapi sepertinya si driver lagi bete, soalnya udah lewat sekitar 5 jam dari waktu shiftnya, alhasil wajahnya bengkok dan kusut. Ngobrol pun sepertinya gak napsu, menjawab pertanyaan hanya sepatah dua kata *beneran lho*, sisanya ngeluhhhhh aja sepanjang jalan..

Sudah drivernya kayak gitu, ketemu dehh sama sahabatnya Jakarta, MACET!! Gila yah.. Udah jam sebelas malam, kendaraan masih padat merayap aja, maka tambah bete-lah si driver. Sampe di kantor, malah diparkir di carpool, sendirian.. Eh.. gak ding.. bareng koperku yang beraaaaattt bangettt… Hiks.. *Udah kayak mau tinggal sebulan*

Setelah nunggu 15 – 20 menit, fiuhhh... akhirnya staf bagian sekred datang juga menghampiriku. Kami menuju sebuah rumah tempatku akan tinggal selama seminggu.. Hummm.. So comfort.. Bersih.. Penjaganya pun sangat bersahabat, suami – istri yang ramah bersama anak mereka…

Hari pertamaku masih anteng-anteng aja… Waktunya bersosialisasi dan mendengarkan daftar tugas selama di kantor pusat.. Hari kedua, udah mulai siaran program "Kabar Terkini".. Hari ketiga dan seterusnya, mulai deh dengan siaran pagi dan liputan… Asyikkk.. Very excited! Dan memang kegiatan yang masih baru, selalu menyenangkan, tapi coba deh masuk sebulan, dua bulan kalo gak minta ampun sama korlip plus minta libur.. hihihihi.. Peace!

Siaran pagi selalu membuat saya harus bangun lebih awal, lebih tepatnya jam dua dini hari… Buat mandi dan siap-siap berangkat ke kantor, thanks God! untung kantor berbaik hati menyediakan jemputan di waktu subuh… Hehehehe… Pengalaman siaran, sangat menyenangkan, banyak mengenal dan belajar hal baru… Salah satunya, bagaimana membaca naskah yang baik dan menciptakan chemistry dengan pasangan siaran..

Selain itu… Asyikkk beauty class… Hehehehe… Sebenarnya sih gak ada kelas khusus, tapi tiap di-make up, saya bisa sekalian belajar dan banyak bertanya hal-hal yang berhubungan dengan rias-merias wajah, secara yah… I am a girl which is going to be a woman.. *hehehe.. sok imut*.. Yang jelas, penampilan tetap penting dalam beberapa jenis pekerjaan, especially my job.

Bukan hanya itu, masih banyak yang menarik… Saya bisa bertemu dengan reporter-reporter yang ramah, asyik, dan gokil juga ding… Hehehehe… Pokoknya asal ngumpul, udah kayak ibu-ibu arisan yang nyinyiiiirrrrrr abisss… Huahhh seneng deh bisa kerja bareng teman-teman cewek.. *Eitsss.. jangan mikir aneh-aneh lho, Ve masih normal* Oh ya… Ada satu tempat kenangan buat Ve, uhmmm… “Taman Gajah”, we save the secret in there..

Oh ya.. selain bertemu dengan sejumlah reporter, campers, presenter, korlip, produser, dan petinggi-petinggi kantor *that's what I call them*, saya akhirnya menemukan seorang Rojes Saragih dan Grace Natalie *really want to meet both of them*.. Hufff… Gak tau yah, penasaran aja sama mereka berdua.. Seolah-olah ada yang ingin kusaksikan dari mereka dengan mata kepalaku sendiri…

Meski waktunya cukup singkat, tapi tidak ada yang lebih berharga dari hadiah trainning seminggu ini.. Banyak hal baru yang kupelajari, sesuatu yang tidak terbayarkan dengan apapun, bahkan dengan tulisanku yang panjang lebar ini.. Mereka semua luar biasa... tak terkecuali semua teman-teman yang ada di Biro Makassar… Mereka hebat dengan segala rutinitasnya... Perjalanan ini semakin membuatku bersyukur atas pekerjaan, persahabatan, dan persaudaraan yang tercipta secara alami..

….dan bersama dirimu pula, tak akan bisa tergantikan dengan apapun, selain kehadiranmu kembali di sisiku untuk waktu yang layak.….

12 Desember 2008
22:00 wita


happy birthday mom!

Hari ini tanggal 2 Desember 2008…. Gak kerasa… Alhamdulillah dia telah memasuki usia 50 tahun.. Hummm… Sama sekali gak ada yang berubah dari sosok yang satu ini… Sosok yang mendidikku dengan kasih sayang dan mengajarku untuk tidak manja dan harus selalu memaksa diri dan perasaanku untuk lebih mandiri…

Maksudnya??? Iya... dia tidak menyukai saya yang memanjakan perasaan kecewa dan sakit hatiku dengan menangis berlarut-larut dalam kamar gelapku yang kosong… Dan terus menghakimi diriku sebagai yang bersalah..

Dia mengatakan apa yang saya hadapi saat ini hanya secuil dari segelintir masalah yang dia hadapi, baik saat dia seusiaku maupun saat dia menjalani kehidupan rumah tangganya sekarang.. Dia memberikan kesempatan bagiku memilih jalan hidupku dan mendukungku untuk terus berkarya sambil dia kerap bersujud melafadzkan doanya bagiku sebagai jalan terangku….

Satu yang luar biasa dari dirinya… Dia tetap bertahan, demi diriku… Meski dia juga sedang berada dalam kerumitan… Karena dia tau, sesekali saya akan datang padanya dengan setumpuk kegagalan yang hanya mampu kusampaikan lewat tangisku… Saat itu, dia harus mampu kelihatan tegar, meski saya tau betapa besar perih hatinya melihat kesedihan di mataku, dan betapa lemahku terkulai di pangkuannya..

… sebaliknya… saat diriku menuai kesuksesan, dia hanya menunjukkan senyum datarnya dan sedikit komentar agar saya merasa ditanggapi, tapi saya tau bahwa dia berkali-kali mengucap syukur bagi Sang Pemilik kehidupan ini…

Hari ini, tidak ada hadiah yang dapat kuberikan padamu untuk membalas segala kasih sayang dan perjuanganmu bagi hidupmu, hidupnya, dan hidup kami anak-anakmu, selain doa yang terus kupanjatkan kepada-Nya, berharap itu menjadi surat permohonan panjang kepada Allah SWT, yang terus dikabulkan..

Selamat ulang tahun, ma…
Peluk dan cium, hanya untuk mama..
Anakmu ini mungkin tak selalu baik bagimu,
tapi.. dia selalu mencintai dan menyayangimu dengan caranya…
really Miss you…

2 Desember 2008
11:00 wib
@ my office di kota yang rumit ini...