Ehm… Agak kaku untuk mulai bercerita.. It has been soooo long.. Ini sudah memasuki bulan ke delapan sejak Aku berhenti mengisahkan tentang Aku.. Banyak yang terjadi?? Yapp.. of course…!!! Sedih, senang, susah, gembira, dan lain-lain, uhhhh pokoknya banyak dehhh.. Udah berkarung-karung.. *hallahhh lebay*…
Yang jelas.. Ada satu kisah yang gimana yahh.. Bikin senang, nggak.. Sedih, dikit… Stress, banget.. Dan rasanya pengen berkemas dan berangkat ke bulan, menetap dan nyari kerja di sana.. Kali-kali aja mereka mau buka stasiun tipi lokal di sana.. Pemred-nya Neil Amstrong, lumayan tuh kalo jadi presenter atau reporter di sana, the one and only kan.. Gak perlu bargain lama-lama, pasti dapat gaji tinggi.. *wkwkwk.. terus gaji tinggi buat apaan non, belanja?? Jangankan mall, alfamart aja kagak ada*
Pengennya ceritanya ditulis, terus diblur gitu.. Tapi gak mungkin kali yakk.. Ummm.. Setahun lalu, Aku pernah punya cita-cita pengen nikah, pengen buka lembaran baru a.k.a berumah tangga.. Simpel sih yang ada di pikiran.. Yang penting bisa memenuhi tetek bengek kebutuhan pernikahan, pasangannya ada, sesuai harapan dan keinginan keluarga, built up feelings by the time, and then.. married!!!
But unfortunately... I am not that simple-think woman... I blame no one.. I just have an execlusive reason.. Well.. Not much I can explain 'bout my journey for three months about.. Udah kayak kisah sinetron dehh.. Ternyata semua yang kusebut di atas, bukan alasan utama sebuah pernikahan.. Aku mutar haluan secara tiba-tiba alias mengambil keputusan untuk berhenti menuju ke tahap perhelatan itu.. Gak tau deh siapa yang setuju, pastinya full of pro and kontra..
Yahhh.. Memang sulit untuk membuat orang sekitar mengerti alasanku.. Karena awalnya Aku pun tidak mengerti.. Sampai keyakinan semakin kuat setelah Aku mengambil keputusan tersebut… Meskipun itu akhirnya membuat banyak pihak yang kecewa, sedih, menentang, bahkan mungkin menghujat...
Aku yang sejak kecil mendapat perhatian penuh dari keluarga, khususnya dari papa dan mama… Aku yang selalu ingin dekat dan menjadi sahabat adik-adik di rumah… Aku yang selalu berusaha menjadi ponakan yang baik bagi tante dan om… Aku yang selalu merindukan sepupu dan kerabat.. Kini.. Hanya bisa menelan ludah dan melangkah sendiri menembus waktu tanpa kepercayaan dan keyakinan mereka semua..
Awalnya, Aku merasa semua ini tidak adil… Taukah mereka kalo aku pun sedih, bingung, membutuhkan bahu untuk menangis, bahkan sebuah pelukan hangat…?? Taukah mereka bahwa Aku tidak lalu bersenang-senang setelah mengambil keputusan itu?? Sayangnya mereka tidak tau, dan mungkin tidak mau tau…
“Yaaaa.. Itu resiko loe, Ve..!! Siapa yang suruh loe ambil keputusan aneh bin ajaib kayak gitu?? Loe mikir gak perasaan orang kayak gimana?? Kamu gak tau bersyukur!!” Kalimat semacam itu sering terngiang di telingaku, dan itu kuanggap ujian bagiku.. Sekali lagi, tidak ada yang mengerti alasannya, dan *bismillah* ini pastinya tidak lepas dari campur tangan Sang Pemilik Kehidupan..
Namun satu yang selalu buatku gelisah setiap waktu, mama… Sosok itu selalu terbayang… Keyakinan Aku yang begitu kuat, harus beradu dengan permohonan mama, dengan harapan mama… Dan itu yang paling berat… Bcoz she’s the one that I love so much!!
Tapi kata seorang kaka, “di dunia ini ada energi negative dan positif, adek” Maka.. Meski energi negative selalu menghantui Aku, membuat Aku menyalahkan diri sendiri, membuat Aku depresi.. Syukurlah energi positif itupun tak meninggalkanku… Akibat kejadian ini, Aku
belajar mengenal sisi lain kehidupan individu ataupun rumah tangga..
Banyak yang memang harus dipahami.. Bahwa cinta tidak hanya sekedar judul, ada beragam isinya yang kita abaikan.."Hari gini ngomong cinta Ve... Ayolahhh" Awalnya Aku juga mikir gitu... Tapi menurut Aku, hidup di jaman ini, justru harus lebih mengenal yang namanya "cinta".. Aku yakin, Aku terlahir dari cinta kedua orang tua.. Maka suatu hari, Aku ingin melahirkan jagoan dan peri kecil Aku atas dasar cinta itu... *amin*
Tulisan ini sama sekali tidak untuk menarik perhatian siapapun.. Ini Rumah Danau ku, apapun yang tertulis, maka itulah Aku.. Di sinilah tempat ku menemukan kehangatan tersendiri…
Dan.. Melalui rumah sederhana ini pun.. Kusampaikan maafku untuk ke sekian kalinya…
Kepada mama… Belum pun kubahagiakan dirimu, sudah kutorehkan luka perih padamu.. Percayalah, ma.. Luka yang kurasa jauh lebih pedih… Dan aku masih selalu merindukan sapaan hangat mama, serta lafadz doa yang tak kunjung letih…
Kepada papa… Mungkin putri sulungmu ini belum dewasa kemarin… Tapi ini adalah proses, pa.. I beg, don’t worry ‘bout me too much, you’ve taught me well.. Let me make it now.. I just ask your permit, and please keep my mom, brother, and sister…
Kepada adik-adik, sepupu, dan keluarga.. Well… This is me, If you don’t know me, It’s okay.. Just hug me tight… I need you, guys..
Kepadanya dan keluarga.. Maaf atas ulahku ini, mungkin tidak sekarang.. Suatu saat kau dan keluarga akan sadar bahwa inilah yang terbaik.. Bahwa keputusan ini kuambil bukan hanya memperhitungkan diriku, tapi juga dirimu, keluargamu, masa depanmu.. Kalau kau merasa ini tidak adil, katakan padaku.. Jangan mengeluh pada mereka di luar sana, karena mereka pun tidak benar-benar tau… Pesanku, jadikanlah peristiwa ini sebagai bahan evaluasi diri… Sujud maafku kepada ayahanda…
Lewat rumah danau ini pula, kusampaikan terimakasih yang tak berujung…
Kepada sahabatku yang masih percaya aku dan tak pernah letih mendengarku, serta senantiasa menopangku dengan semangat dan doa… Ternyata... Dalam kesendirianku, aku tak sendiri…
Kepada perantau…Aku punya satu kisah.. Dan aku masih yakin ini akan berakhir bahagia... Menururtmu??
7 April 2010
03:37 wib
Yang jelas.. Ada satu kisah yang gimana yahh.. Bikin senang, nggak.. Sedih, dikit… Stress, banget.. Dan rasanya pengen berkemas dan berangkat ke bulan, menetap dan nyari kerja di sana.. Kali-kali aja mereka mau buka stasiun tipi lokal di sana.. Pemred-nya Neil Amstrong, lumayan tuh kalo jadi presenter atau reporter di sana, the one and only kan.. Gak perlu bargain lama-lama, pasti dapat gaji tinggi.. *wkwkwk.. terus gaji tinggi buat apaan non, belanja?? Jangankan mall, alfamart aja kagak ada*
Pengennya ceritanya ditulis, terus diblur gitu.. Tapi gak mungkin kali yakk.. Ummm.. Setahun lalu, Aku pernah punya cita-cita pengen nikah, pengen buka lembaran baru a.k.a berumah tangga.. Simpel sih yang ada di pikiran.. Yang penting bisa memenuhi tetek bengek kebutuhan pernikahan, pasangannya ada, sesuai harapan dan keinginan keluarga, built up feelings by the time, and then.. married!!!
But unfortunately... I am not that simple-think woman... I blame no one.. I just have an execlusive reason.. Well.. Not much I can explain 'bout my journey for three months about.. Udah kayak kisah sinetron dehh.. Ternyata semua yang kusebut di atas, bukan alasan utama sebuah pernikahan.. Aku mutar haluan secara tiba-tiba alias mengambil keputusan untuk berhenti menuju ke tahap perhelatan itu.. Gak tau deh siapa yang setuju, pastinya full of pro and kontra..
Yahhh.. Memang sulit untuk membuat orang sekitar mengerti alasanku.. Karena awalnya Aku pun tidak mengerti.. Sampai keyakinan semakin kuat setelah Aku mengambil keputusan tersebut… Meskipun itu akhirnya membuat banyak pihak yang kecewa, sedih, menentang, bahkan mungkin menghujat...
Aku yang sejak kecil mendapat perhatian penuh dari keluarga, khususnya dari papa dan mama… Aku yang selalu ingin dekat dan menjadi sahabat adik-adik di rumah… Aku yang selalu berusaha menjadi ponakan yang baik bagi tante dan om… Aku yang selalu merindukan sepupu dan kerabat.. Kini.. Hanya bisa menelan ludah dan melangkah sendiri menembus waktu tanpa kepercayaan dan keyakinan mereka semua..
Awalnya, Aku merasa semua ini tidak adil… Taukah mereka kalo aku pun sedih, bingung, membutuhkan bahu untuk menangis, bahkan sebuah pelukan hangat…?? Taukah mereka bahwa Aku tidak lalu bersenang-senang setelah mengambil keputusan itu?? Sayangnya mereka tidak tau, dan mungkin tidak mau tau…
“Yaaaa.. Itu resiko loe, Ve..!! Siapa yang suruh loe ambil keputusan aneh bin ajaib kayak gitu?? Loe mikir gak perasaan orang kayak gimana?? Kamu gak tau bersyukur!!” Kalimat semacam itu sering terngiang di telingaku, dan itu kuanggap ujian bagiku.. Sekali lagi, tidak ada yang mengerti alasannya, dan *bismillah* ini pastinya tidak lepas dari campur tangan Sang Pemilik Kehidupan..
Namun satu yang selalu buatku gelisah setiap waktu, mama… Sosok itu selalu terbayang… Keyakinan Aku yang begitu kuat, harus beradu dengan permohonan mama, dengan harapan mama… Dan itu yang paling berat… Bcoz she’s the one that I love so much!!
Tapi kata seorang kaka, “di dunia ini ada energi negative dan positif, adek” Maka.. Meski energi negative selalu menghantui Aku, membuat Aku menyalahkan diri sendiri, membuat Aku depresi.. Syukurlah energi positif itupun tak meninggalkanku… Akibat kejadian ini, Aku
belajar mengenal sisi lain kehidupan individu ataupun rumah tangga..
Banyak yang memang harus dipahami.. Bahwa cinta tidak hanya sekedar judul, ada beragam isinya yang kita abaikan.."Hari gini ngomong cinta Ve... Ayolahhh" Awalnya Aku juga mikir gitu... Tapi menurut Aku, hidup di jaman ini, justru harus lebih mengenal yang namanya "cinta".. Aku yakin, Aku terlahir dari cinta kedua orang tua.. Maka suatu hari, Aku ingin melahirkan jagoan dan peri kecil Aku atas dasar cinta itu... *amin*
Tulisan ini sama sekali tidak untuk menarik perhatian siapapun.. Ini Rumah Danau ku, apapun yang tertulis, maka itulah Aku.. Di sinilah tempat ku menemukan kehangatan tersendiri…
Dan.. Melalui rumah sederhana ini pun.. Kusampaikan maafku untuk ke sekian kalinya…
Kepada mama… Belum pun kubahagiakan dirimu, sudah kutorehkan luka perih padamu.. Percayalah, ma.. Luka yang kurasa jauh lebih pedih… Dan aku masih selalu merindukan sapaan hangat mama, serta lafadz doa yang tak kunjung letih…
Kepada papa… Mungkin putri sulungmu ini belum dewasa kemarin… Tapi ini adalah proses, pa.. I beg, don’t worry ‘bout me too much, you’ve taught me well.. Let me make it now.. I just ask your permit, and please keep my mom, brother, and sister…
Kepada adik-adik, sepupu, dan keluarga.. Well… This is me, If you don’t know me, It’s okay.. Just hug me tight… I need you, guys..
Kepadanya dan keluarga.. Maaf atas ulahku ini, mungkin tidak sekarang.. Suatu saat kau dan keluarga akan sadar bahwa inilah yang terbaik.. Bahwa keputusan ini kuambil bukan hanya memperhitungkan diriku, tapi juga dirimu, keluargamu, masa depanmu.. Kalau kau merasa ini tidak adil, katakan padaku.. Jangan mengeluh pada mereka di luar sana, karena mereka pun tidak benar-benar tau… Pesanku, jadikanlah peristiwa ini sebagai bahan evaluasi diri… Sujud maafku kepada ayahanda…
Lewat rumah danau ini pula, kusampaikan terimakasih yang tak berujung…
Kepada sahabatku yang masih percaya aku dan tak pernah letih mendengarku, serta senantiasa menopangku dengan semangat dan doa… Ternyata... Dalam kesendirianku, aku tak sendiri…
Kepada perantau…Aku punya satu kisah.. Dan aku masih yakin ini akan berakhir bahagia... Menururtmu??
7 April 2010
03:37 wib
4 comments:
Kalau kaka yakin bahagia, then so be it. Semua doa dan pinta manusia selalu Dia dengar, dan tak pernah lupa Dia memberi yang terbaik buat kita.
Sabar ya, kaka..
Saya sangat terharu dengan kisah kak mira. Ternyata saya hanya melihat orang dari sisi luarnya saja. Saya melihat kakak sgt kuat dan selalu heppy menjalani aktivitas. Di sisi lain ternyata kakak jg sama punya byk kisah dan keluh kesah ttg kehidupan.
Selamat buat ka'mira. Bagiku kk yg terhebat buat keluarga. KK menjadi inspirasiku buat keluargaku jg. Karena ternyata kita sama2 anak sulung dan perantau.
Keep spirit kakak ^^
liat" dong k blog q........
veyy..whatever u ..i will beside u..am here to hear u for everything about u..sad n smilee..i like ur way..like ur commit..misyu soo ,...wish our friendship forever..Amien..be patience..Allah always hear ur pray..evrything in ur heart...serahkan sm ALLah..this is old tp sy baru baca..*kedipkedipmatakuterharuu* lebayy kaa..wkwkw...
Post a Comment