Betapa hari ini begitu kunikmati.. Bagaimana tidak… Sahabatku Rolita berkunjung ke Makassar setelah entah sudah berapa bulan dia meninggalkan kota kenangan ini, untuk bekerja di Tangerang.. dan pastinya dia sudah cukup lama tidak bersua denganku.. Sejak hari Rabu kemarin, Rolita sudah tiba di Makassar bersama orang tuanya.. Dasar nihhh anak.. sampe sekarang gak bisa juga kalo gak ada orang tuanya.. *Emang kamu nggak Ve??? Hehehehe*
Maka setelah jungkir balik liputan dan live di lapangan selama dua hari PEMILU, saya pun minta kebijakan untuk mengambil liburku di hari Sabtu dan Minggu, tidak seperti biasanya di hari Minggu dan Senin… Ini pun demi menyempatkan berkumpul dengan sahabatku di hari ini, karena esok siang, Lita *nama panggilan Rolita* akan kembali ke Tangerang lagi…
Hari ini kuhabiskan untuk bersenang-senang dengan Ayu, Rolita, dan Nuni.. Sayangnya Gita dan Immi tidak bisa ikut gabung untuk meramaikan kegilaan hari ini.. Wakakakak.. Secara yahhh Gita sudah di Gorontalo.. dan Immi sedang honeymoon di Bali.. Ouuuhhh Co cwiiittt… Sapa juga yang mau menukarkan waktu bulan madunya hanya untuk ngumpul sama cewek-cewek ceriwis seperti kami.. Hihihi..
Yappp.. Meskipun sempat tertawa riang bersama mereka, foto-foto narsis, plusss.. karaoke-an gak jelas dengan tiga orang sahabatku itu.. Selaluuuuu saja ada yang mengganjal di pikiran.. Hufff… Ini sudah menumpang di pikiranku sejak dua hari kemarin.. Dan penyebabnya hanya satuuuu.. Ihhhhh… Menyebalkan!!
Kenapa sih Ve gak bisa independent??? Kenapa harus selalu mengurusi mereka yang tidak pernah mau diurusi?? Mengapa begitu khawatir tanpanya?? Mengapa tidak berusaha tertawa lepas seperti yang mungkin saja dia lakukan jauh di sana..?? Mengapa tidak menikmati hidupmu dan lebih optimis bahwa masa depanmu akan indah pada saatnya…??
Mana Ve tau.. Seandainya Ve tau.. Gak mungkin Ve kadang uring-uringan.. Gak mungkin Ve terlihat murung.. Pasti kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun Ve akan tertawa lepas, lebih riang, lebih ringan melangkah, tidak kepikiran macam-macam.. Berusaha mencair dengan siapapun.. Tidak menjadi seseorang yang kaku seolah tidak menikmati hidup dengan lepas...
Dan saat sejuta pikiran itu berkecamuk dan berputar di kepalaku, sampe-sampe Ve gak konsen nonton DVD keren yang sedang di-play.. tiba-tiba saja deringan handphone-ku membuyarkan semua itu… Nama di layar handphone jelas membuatku mendengus kesal.. “Ahhh dia.. Kini apalagi...??”
Seperti biasa dan dengan nada suara yang sama yang mungkin selalu dia rindukan, atau bisa juga justru membuatnya mual, saya pun menjawab teleponnya.. Pembicaraan pun mengalir.. Akkhhh.. Lama-kelamaan justru menyenangkan.. Melunturkan sebagian niat protesku.. dan meskipun saya protes, tidak dengan nada melengking kayak ibu kost yang lagi omelin penghuni kostnya karena menunggak bayaran 4 bulan…
Yang terbersit hanya ‘rasa’ entah apa namanya, tapi memuatku tak ingin apa-apa selain memanfaatkan waktu menceritakan kebahagiaan yang kulewati sepanjang hari.. dan dia selalu setia mendengarkan *okeh.. kali ini dia benar.. mungkin saya KADANG ingin didengar, tapi ternyata masih banyak yang senang duduk di sampingku atau sekedar menerima telponku*..
Maka setelah jungkir balik liputan dan live di lapangan selama dua hari PEMILU, saya pun minta kebijakan untuk mengambil liburku di hari Sabtu dan Minggu, tidak seperti biasanya di hari Minggu dan Senin… Ini pun demi menyempatkan berkumpul dengan sahabatku di hari ini, karena esok siang, Lita *nama panggilan Rolita* akan kembali ke Tangerang lagi…
Hari ini kuhabiskan untuk bersenang-senang dengan Ayu, Rolita, dan Nuni.. Sayangnya Gita dan Immi tidak bisa ikut gabung untuk meramaikan kegilaan hari ini.. Wakakakak.. Secara yahhh Gita sudah di Gorontalo.. dan Immi sedang honeymoon di Bali.. Ouuuhhh Co cwiiittt… Sapa juga yang mau menukarkan waktu bulan madunya hanya untuk ngumpul sama cewek-cewek ceriwis seperti kami.. Hihihi..
Yappp.. Meskipun sempat tertawa riang bersama mereka, foto-foto narsis, plusss.. karaoke-an gak jelas dengan tiga orang sahabatku itu.. Selaluuuuu saja ada yang mengganjal di pikiran.. Hufff… Ini sudah menumpang di pikiranku sejak dua hari kemarin.. Dan penyebabnya hanya satuuuu.. Ihhhhh… Menyebalkan!!
Kenapa sih Ve gak bisa independent??? Kenapa harus selalu mengurusi mereka yang tidak pernah mau diurusi?? Mengapa begitu khawatir tanpanya?? Mengapa tidak berusaha tertawa lepas seperti yang mungkin saja dia lakukan jauh di sana..?? Mengapa tidak menikmati hidupmu dan lebih optimis bahwa masa depanmu akan indah pada saatnya…??
Mana Ve tau.. Seandainya Ve tau.. Gak mungkin Ve kadang uring-uringan.. Gak mungkin Ve terlihat murung.. Pasti kapanpun, dimanapun, dan dengan siapapun Ve akan tertawa lepas, lebih riang, lebih ringan melangkah, tidak kepikiran macam-macam.. Berusaha mencair dengan siapapun.. Tidak menjadi seseorang yang kaku seolah tidak menikmati hidup dengan lepas...
Dan saat sejuta pikiran itu berkecamuk dan berputar di kepalaku, sampe-sampe Ve gak konsen nonton DVD keren yang sedang di-play.. tiba-tiba saja deringan handphone-ku membuyarkan semua itu… Nama di layar handphone jelas membuatku mendengus kesal.. “Ahhh dia.. Kini apalagi...??”
Seperti biasa dan dengan nada suara yang sama yang mungkin selalu dia rindukan, atau bisa juga justru membuatnya mual, saya pun menjawab teleponnya.. Pembicaraan pun mengalir.. Akkhhh.. Lama-kelamaan justru menyenangkan.. Melunturkan sebagian niat protesku.. dan meskipun saya protes, tidak dengan nada melengking kayak ibu kost yang lagi omelin penghuni kostnya karena menunggak bayaran 4 bulan…
Yang terbersit hanya ‘rasa’ entah apa namanya, tapi memuatku tak ingin apa-apa selain memanfaatkan waktu menceritakan kebahagiaan yang kulewati sepanjang hari.. dan dia selalu setia mendengarkan *okeh.. kali ini dia benar.. mungkin saya KADANG ingin didengar, tapi ternyata masih banyak yang senang duduk di sampingku atau sekedar menerima telponku*..
Namun.. Saat itu.. saya hanya ingin mendengar tawa renyah itu.. Hanya ingin menciptakan sebuah moment dimana hanya itu yang kami bisa kenang saat kami sedang gundah dengan perasaan masing-masing… Saya tidak punya keberanian merusak gelak tawa kami.. Ataupun diam kami karena rindu ini sudah tidak bisa dibahasakan lagi..
Tak ingin sama sekali saya mengacaukannya dengan sejumlah kekecewaan yang kusimpan rapi satu per satu, bak baju dan celana yang tersusun rapi di lemari.. dan mungkin suatu saat apabila sudah full, maka bisa saja terhambur keluar.. Hummm.. Saya kadang merasa seperti itu, tapi entahlah.. setelah kesempatan tiba.. Seperti semuanya tetap terjaga rapi.. Saya lebih pilih diam… dan menikmati sensasi 'waktu' itu..
Uhmmm.. Selain menikmati sepanjang hari bersama sahabat-sahabatku.. Uhmm.. Terima kasih untuk 53 menit.. 49 detik yang kau berikan.. Mungkin esok.. tidak se-nikmat hari ini.. Tapi kata seorang kaka yang kaya akan kebijakan, kepadaku…..
“Selalu bersyukur Ve.. Maka dengan begitu, kau akan merasa cukup, dik..”
12 April 2009
00:58 wita
No comments:
Post a Comment