Hari ini ternyata “tanggal merah”.. Perayaan Isra’ Miraj.. Saya tidak menyadarinya mengingat pekerjaan kami ini tidak mengenal waktu dan tempat.. Kami hanya berusaha menyisipkan kisah-kisah yang menarik agar tidak terkesan monoton... Setelah duduk konyol kurang lebih sejaman di depan kamera dan akhirnya tidak membaca satu berita pun! Saya beranjak pasrah dengan perasaan kesal, “Duhh kenapa juga mereka gak bilang dari awal bahwa beritaku itu hilang ditelan si dallet” gerutuku... Ya iyyalah.. Kalo saya tau lebih awal, kan bisa “beres-beres” (dengan kata lain membersihkan make up dan ganti pakaian) lebih awal .
Empat message baru, menambah isi inboxku... Satu yang menarik..
Ayu_koe : Assalamualaikum wr.wb. Mir.. Ayu lagi di Makassar neh dan sekarang mau ke MP (Mall Panakkukang) ma Loli.. Kalo mau gabung sama Qta2.. ketik reg spasi Ayu, truz datang ke MP yah
Halllahhh dasar Ayu narsis... meskipun yahh... saya tidak dapat menahan senyumku karena kegirangan atas sms ajakan itu.. Saya pun menelpon Ayu, biassa konfirmasi kejelasan kehadiranku, dan ternyata ada Immi dan Nuni juga, huaaa... aseeekkk... Setelah melaksanakan shalat dhuhur, saya langsung ngacir ke MP, hihihi.. alasannya sihh makan siang.. Tapi emang makan siang koq, cuma kali ini sama teman-temanku... (“,)
Dengan tergesa-gesa saya memasuki Mall Panakkukang yang sepertinya hari ini jauh lebih rame dari hari biasanya, pasti pemasukan dari tiket parkir dan tiket toilet, mencapai dua kali bahkan tiga kali lipatnya... Hehehe... Maklum... beli tidak beli barang, sepertinya kita tetap membayar kewajiban kita sebagai pengguna parkiran dan toilet yang baik... Saya sudah bisa melihat mereka berempat yang sedang tertawa riang dan menikmati menu yang mereka santap, dan ada satu kursi kosong, of course that’s my place, dengan segelas “ice lemon tea” dan sepiring “mie ayam katsu teriyaki”, itu nama menu makanan yang sempat ku order melalui sms setelah meloby dengan Ayu..
Saya lalu menyapa, sebelum mendengar mereka ngomel karena kehadiranku yang cukup telat, mengingat piring makanan mereka sudah nyaris “bersih” dari hidangan yang sepertinya sudah dihidangkan 15 – 20 menit yang lalu. “Duhhh sowry cess.. telatka gang.. habiska duduk di kursi siaran kayak orang bego, dan nda adaji beritaku”. Yahh... Mereka hanya tertawa, karena sepertinya itu menjadi keluhanku yang ke sekian kalinya mereka dengar. Sambil menyantap hidanganku, mereka pun melanjutkan obrolan dan saya ikut nimbrung seolah-olah mengikuti obrolan mereka dari awal, makanya sering saya menyela, “hahh... apa.. apa.. itu.. jelaskanka dule... yang mana itu...?!” Hihihi... Bikin bete aja..
Ternyata Ayu, Lita, dan Nuni baru saja pulang dari test yang dilaksanakan oleh department keuangan... “Mir.. Kasih masuk apply mu juga, masukko di situsnya Mir... Berlaku untuk semua jurusan... Sapa tau loloski gang...” Yap saya masih ingat saran Ayu beberapa minggu yang lalu kepadaku untuk mencoba bertaruh dengan kehidupan ini, menawarkan diriku dengan sajian yang berbeda. Tapi... Saya urungkan niat itu... Saya masih ingin di sini entah sampai kapan.. Hal yang sama juga dilakukan Immi, dia tidak ingin hijrah dari tempat kerjanya yang sekarang, dia merasa cukup untuk saat ini..
Obrolan kami pun semakin menarik, saat Ayu menceritakan hubungan teman kantornya dengan sang kekasih... Dan kesimpulanku, hubungan itu dijalani dengan penuh rasa posesif, punya obsesi yang terlampau, egois pula.. Kami gak habis pikir dengan sebuah hubungan yang sepanjang hari itu dilewatkan dengan handphone yang terus online meski apapun aktivitas salah satu dari mereka, bahkan tidur sekalipun! Hellow... Tolong dong buka jendelanya dan pandanglah dunia luar, jangan sampai kalian memilih komitmen untuk bersama, hanya karena kalian tidak melihat wanita dan pria lain di sekitar kalian dan kalian berpikir bahwa sudah takdir kalian dipersatukan... Hehehe... Ahhhh sudahlahh... Itu hubungan mereka... mereka yang pilih...
Lalu kami melanjutkan jalan-jalan mengitari MP, masuk keluar beberapa counter dan menyampaikan komentar-komentar lucu dari beberapa papan iklan yang kami lihat... Kami juga sempat menemani Rolita belanja di Hypermart, biassalah dia itu... Sudah seperti ibu rumah tangga... Belum aktivitasnya yang dia sudah sering lakukan semenjak kuliah, di tiap akhir bulan, bayar air lahh, listrik lahh, telpon lahh, dan lain-lain... Kegiatan itu yang sering buat dia gak masuk kuliah, atau lari tergesa-gesa dengan rok panjangnya menuju ke ruang kuliah yang sudah mulai sejak 30 menit sebelumnya. Kami teman-temannya hanya bisa menunduk menahan malu dan tawa saat dia ngos-ngosan masuk dengan jilbabnya yang agak miring... Hahahaha... Maaf Lita.. We love you honey....
Hahhhh... Waktu sudah menunjukkan 15 menit berlalu dari pukul 4 sore, itu artinya saya harus kembali ke kantor, karena sudah cukup lama saya beristirahat (lama sekali malah.. Hehehe).. Setelah pamit sama Ayu, Lita, Immi, dan Nuni, saya pun bergegas menuju kantor..
Kurang lebih satu meter dari kantorku, saya melihat Mimin berlari keluar dan sembunyi di balik mobil berlogo tvOne. “Waduhhh kalo kayak gini modelnya, pasti telah terjadi permainan anarkis di dalam, dan sepertinya tidak melibatkan kaum hawa sepertiku”, dalam hatiku. Dan... Memang benar, saat akan memasuki pagar, kudapati Chandra dengan celana jeans pendek serta bertelanjang dada sambil menenteng ember berdiameter sekitar 25 cm dan tinggi 30 cm yang diisi air... Mereka lagi “pesta siram”... Ada yang ulang tahun, kontributor kami, Itol. Saya sudah mengetahui sebelumnya, karena saat saya duduk di meja siaran siang tadi, anak-anak sudah menganiaya pria bertubuh kurus, berkulit sawo "kematangan", dengan standar tinggi yang biasa-biasa aja plus kumis tipisnya yang khas... Hahaha... Mereka merendam Itol di dalam bak kamar mandi belakang, astaga.... Saya gak bisa gabung mengingat kewajibanku untuk siaran siang yang sekali lagi gak ada hasilnya.. Saya hanya mampu melihatnya dari balik kaca pintu belakang.. Anak-anak sibuk melakukan serangan, mulai dari air dari kran, air kuah bakso, dan entah air apalagi...
Sore ini... Mereka melanjutkan serangan demi serangan ke Itol.. Saya yakin serangan itu dipimpin “sersan Abo”... Ide kreatif ini pastinya muncul dari dia... Mengapa saya bilang kreatif? Karena ka Abo mengawali serangan kedua itu dengan menyiram Itol dengan sebaskom air yang terjun bebas dari atas genteng membasahi Itol yang sedang duduk santai di balkon kantor yang terletak di teras depan... Hahahaha... Asal tau saja yah, saat itu Itol sudah membungkus tubuhnya dengan busana yang bersih tanpa menyadari bahwa “bencana” itu terus mengintai...
Saya melanjutkan langkahku dengan waspada dan berhati-hati, kalau-kalau ada serangan yang bisa membuat saya basah kuyup dalam sekejap... Hiiiii... Jangan lalo kodong... Tiba-tiba... Hahaha... Saya melihat ka Chureq dengan kostum yang jauh lebih aneh.. Hanya menggunakan sarung yang menutup separuh tubuhnya, sepertinya sarung itu pengganti baju yang sudah lebih dulu dapat giliran basah karena siraman anak-anak. Awalnya sihhh memang Itol sasarannya, tapi lama-kelamaan jadi semacam perang kelompok... Gileee.. Dengan tetap waspada, saya memasuki ruang tamu dan merasakan lantai yang licin karena genangan air yang tercecer sampai di ruang tengah, ya ampunnn... Saya coba mencari ruangan “aman”, humm sepertinya ruang komputer boleh lahhh, ehhh... ternyata ada ka Takbir, Aja, dan dua anak magang, Dewi dan Indah.. Mereka berlindung di ruangan tersebut dengan pintu tertutup, dan satu putaran kunci saja maka tidak akan ada yang mampu menembus ruangan tersebut.. Saya pun melaksanakan shalat asharku..
Mengapa saya mengatakan anarkis, saat melakukan “pesta” semacam itu?? Teman-teman sepertinya tidak memandang jabatan, fisik, kasta (halllahhhh...), miskin ataupun kaya (yeeee... apa juga hubungannya, emang gak ngaruh kaliiii...). Selang setengah jam, akhirnya mereka berbenah sendiri... Hihihi... Lucu yah... Mereka bertanggung jawab, setelah asik-asik mengotori, mereka pun capek-capek membersihkan.... Apakah mungkin harus ada kegiatan seperti ini sebulan sekali supaya kantor jadi lebih bersih? Dan terlihat lebih “cling”!.. Gak kali yah... Sepertinya “kaki” nya ehm... juga mampu untuk buat anak-anak grasak-grusuk membersihkan jejak dan bau-nya... Hihihihi...
Setelah shalat magrib, seperti biasa saya duduk manis di kursi presenter, siap buat kabar petang, meski cuma bawain satu berita dari Banjarmasin, hahhhh... untungnya dallet bersahabat.... Kabar petang juga masih dihiasi kabar mengenai Ryan, tersangka pembunuhan berantai... Live mba’ Hentty dari Jombang, Ja-Tim, yang sepertinya rutin di tiap program news untuk meng-up date perkembangan pemeriksaan kepolisian mengenai kasus tersebut.. Wah.. Mba’ Hentty jadi sering nampang nih... Good for you sista!..
Kabar petang pun usai, dan alhamdulillah berjalan lancar.. Setelah “beres-beres”, saya pun menyisipkan satu kisah lagi, humm... makan ikan bakar sambil berdiskusi tentang beberapa hal.. (biasanya kan itu di warung kopi yah, tapi berhubung saya gak suka minum kopi, jadi makan ikan bakar... jauh banget yahh...)... Kemudian pulaannggggg....
Hahhh... I love this day!!! Meski hari ini tanggal merah, tapi asiiikkkkkk....
30 July 2008
23:49 wita
Empat message baru, menambah isi inboxku... Satu yang menarik..
Ayu_koe : Assalamualaikum wr.wb. Mir.. Ayu lagi di Makassar neh dan sekarang mau ke MP (Mall Panakkukang) ma Loli.. Kalo mau gabung sama Qta2.. ketik reg spasi Ayu, truz datang ke MP yah
Halllahhh dasar Ayu narsis... meskipun yahh... saya tidak dapat menahan senyumku karena kegirangan atas sms ajakan itu.. Saya pun menelpon Ayu, biassa konfirmasi kejelasan kehadiranku, dan ternyata ada Immi dan Nuni juga, huaaa... aseeekkk... Setelah melaksanakan shalat dhuhur, saya langsung ngacir ke MP, hihihi.. alasannya sihh makan siang.. Tapi emang makan siang koq, cuma kali ini sama teman-temanku... (“,)
Dengan tergesa-gesa saya memasuki Mall Panakkukang yang sepertinya hari ini jauh lebih rame dari hari biasanya, pasti pemasukan dari tiket parkir dan tiket toilet, mencapai dua kali bahkan tiga kali lipatnya... Hehehe... Maklum... beli tidak beli barang, sepertinya kita tetap membayar kewajiban kita sebagai pengguna parkiran dan toilet yang baik... Saya sudah bisa melihat mereka berempat yang sedang tertawa riang dan menikmati menu yang mereka santap, dan ada satu kursi kosong, of course that’s my place, dengan segelas “ice lemon tea” dan sepiring “mie ayam katsu teriyaki”, itu nama menu makanan yang sempat ku order melalui sms setelah meloby dengan Ayu..
Saya lalu menyapa, sebelum mendengar mereka ngomel karena kehadiranku yang cukup telat, mengingat piring makanan mereka sudah nyaris “bersih” dari hidangan yang sepertinya sudah dihidangkan 15 – 20 menit yang lalu. “Duhhh sowry cess.. telatka gang.. habiska duduk di kursi siaran kayak orang bego, dan nda adaji beritaku”. Yahh... Mereka hanya tertawa, karena sepertinya itu menjadi keluhanku yang ke sekian kalinya mereka dengar. Sambil menyantap hidanganku, mereka pun melanjutkan obrolan dan saya ikut nimbrung seolah-olah mengikuti obrolan mereka dari awal, makanya sering saya menyela, “hahh... apa.. apa.. itu.. jelaskanka dule... yang mana itu...?!” Hihihi... Bikin bete aja..
Ternyata Ayu, Lita, dan Nuni baru saja pulang dari test yang dilaksanakan oleh department keuangan... “Mir.. Kasih masuk apply mu juga, masukko di situsnya Mir... Berlaku untuk semua jurusan... Sapa tau loloski gang...” Yap saya masih ingat saran Ayu beberapa minggu yang lalu kepadaku untuk mencoba bertaruh dengan kehidupan ini, menawarkan diriku dengan sajian yang berbeda. Tapi... Saya urungkan niat itu... Saya masih ingin di sini entah sampai kapan.. Hal yang sama juga dilakukan Immi, dia tidak ingin hijrah dari tempat kerjanya yang sekarang, dia merasa cukup untuk saat ini..
Obrolan kami pun semakin menarik, saat Ayu menceritakan hubungan teman kantornya dengan sang kekasih... Dan kesimpulanku, hubungan itu dijalani dengan penuh rasa posesif, punya obsesi yang terlampau, egois pula.. Kami gak habis pikir dengan sebuah hubungan yang sepanjang hari itu dilewatkan dengan handphone yang terus online meski apapun aktivitas salah satu dari mereka, bahkan tidur sekalipun! Hellow... Tolong dong buka jendelanya dan pandanglah dunia luar, jangan sampai kalian memilih komitmen untuk bersama, hanya karena kalian tidak melihat wanita dan pria lain di sekitar kalian dan kalian berpikir bahwa sudah takdir kalian dipersatukan... Hehehe... Ahhhh sudahlahh... Itu hubungan mereka... mereka yang pilih...
Lalu kami melanjutkan jalan-jalan mengitari MP, masuk keluar beberapa counter dan menyampaikan komentar-komentar lucu dari beberapa papan iklan yang kami lihat... Kami juga sempat menemani Rolita belanja di Hypermart, biassalah dia itu... Sudah seperti ibu rumah tangga... Belum aktivitasnya yang dia sudah sering lakukan semenjak kuliah, di tiap akhir bulan, bayar air lahh, listrik lahh, telpon lahh, dan lain-lain... Kegiatan itu yang sering buat dia gak masuk kuliah, atau lari tergesa-gesa dengan rok panjangnya menuju ke ruang kuliah yang sudah mulai sejak 30 menit sebelumnya. Kami teman-temannya hanya bisa menunduk menahan malu dan tawa saat dia ngos-ngosan masuk dengan jilbabnya yang agak miring... Hahahaha... Maaf Lita.. We love you honey....
Hahhhh... Waktu sudah menunjukkan 15 menit berlalu dari pukul 4 sore, itu artinya saya harus kembali ke kantor, karena sudah cukup lama saya beristirahat (lama sekali malah.. Hehehe).. Setelah pamit sama Ayu, Lita, Immi, dan Nuni, saya pun bergegas menuju kantor..
Kurang lebih satu meter dari kantorku, saya melihat Mimin berlari keluar dan sembunyi di balik mobil berlogo tvOne. “Waduhhh kalo kayak gini modelnya, pasti telah terjadi permainan anarkis di dalam, dan sepertinya tidak melibatkan kaum hawa sepertiku”, dalam hatiku. Dan... Memang benar, saat akan memasuki pagar, kudapati Chandra dengan celana jeans pendek serta bertelanjang dada sambil menenteng ember berdiameter sekitar 25 cm dan tinggi 30 cm yang diisi air... Mereka lagi “pesta siram”... Ada yang ulang tahun, kontributor kami, Itol. Saya sudah mengetahui sebelumnya, karena saat saya duduk di meja siaran siang tadi, anak-anak sudah menganiaya pria bertubuh kurus, berkulit sawo "kematangan", dengan standar tinggi yang biasa-biasa aja plus kumis tipisnya yang khas... Hahaha... Mereka merendam Itol di dalam bak kamar mandi belakang, astaga.... Saya gak bisa gabung mengingat kewajibanku untuk siaran siang yang sekali lagi gak ada hasilnya.. Saya hanya mampu melihatnya dari balik kaca pintu belakang.. Anak-anak sibuk melakukan serangan, mulai dari air dari kran, air kuah bakso, dan entah air apalagi...
Sore ini... Mereka melanjutkan serangan demi serangan ke Itol.. Saya yakin serangan itu dipimpin “sersan Abo”... Ide kreatif ini pastinya muncul dari dia... Mengapa saya bilang kreatif? Karena ka Abo mengawali serangan kedua itu dengan menyiram Itol dengan sebaskom air yang terjun bebas dari atas genteng membasahi Itol yang sedang duduk santai di balkon kantor yang terletak di teras depan... Hahahaha... Asal tau saja yah, saat itu Itol sudah membungkus tubuhnya dengan busana yang bersih tanpa menyadari bahwa “bencana” itu terus mengintai...
Saya melanjutkan langkahku dengan waspada dan berhati-hati, kalau-kalau ada serangan yang bisa membuat saya basah kuyup dalam sekejap... Hiiiii... Jangan lalo kodong... Tiba-tiba... Hahaha... Saya melihat ka Chureq dengan kostum yang jauh lebih aneh.. Hanya menggunakan sarung yang menutup separuh tubuhnya, sepertinya sarung itu pengganti baju yang sudah lebih dulu dapat giliran basah karena siraman anak-anak. Awalnya sihhh memang Itol sasarannya, tapi lama-kelamaan jadi semacam perang kelompok... Gileee.. Dengan tetap waspada, saya memasuki ruang tamu dan merasakan lantai yang licin karena genangan air yang tercecer sampai di ruang tengah, ya ampunnn... Saya coba mencari ruangan “aman”, humm sepertinya ruang komputer boleh lahhh, ehhh... ternyata ada ka Takbir, Aja, dan dua anak magang, Dewi dan Indah.. Mereka berlindung di ruangan tersebut dengan pintu tertutup, dan satu putaran kunci saja maka tidak akan ada yang mampu menembus ruangan tersebut.. Saya pun melaksanakan shalat asharku..
Mengapa saya mengatakan anarkis, saat melakukan “pesta” semacam itu?? Teman-teman sepertinya tidak memandang jabatan, fisik, kasta (halllahhhh...), miskin ataupun kaya (yeeee... apa juga hubungannya, emang gak ngaruh kaliiii...). Selang setengah jam, akhirnya mereka berbenah sendiri... Hihihi... Lucu yah... Mereka bertanggung jawab, setelah asik-asik mengotori, mereka pun capek-capek membersihkan.... Apakah mungkin harus ada kegiatan seperti ini sebulan sekali supaya kantor jadi lebih bersih? Dan terlihat lebih “cling”!.. Gak kali yah... Sepertinya “kaki” nya ehm... juga mampu untuk buat anak-anak grasak-grusuk membersihkan jejak dan bau-nya... Hihihihi...
Setelah shalat magrib, seperti biasa saya duduk manis di kursi presenter, siap buat kabar petang, meski cuma bawain satu berita dari Banjarmasin, hahhhh... untungnya dallet bersahabat.... Kabar petang juga masih dihiasi kabar mengenai Ryan, tersangka pembunuhan berantai... Live mba’ Hentty dari Jombang, Ja-Tim, yang sepertinya rutin di tiap program news untuk meng-up date perkembangan pemeriksaan kepolisian mengenai kasus tersebut.. Wah.. Mba’ Hentty jadi sering nampang nih... Good for you sista!..
Kabar petang pun usai, dan alhamdulillah berjalan lancar.. Setelah “beres-beres”, saya pun menyisipkan satu kisah lagi, humm... makan ikan bakar sambil berdiskusi tentang beberapa hal.. (biasanya kan itu di warung kopi yah, tapi berhubung saya gak suka minum kopi, jadi makan ikan bakar... jauh banget yahh...)... Kemudian pulaannggggg....
Hahhh... I love this day!!! Meski hari ini tanggal merah, tapi asiiikkkkkk....
30 July 2008
23:49 wita
1 comment:
waduh waduh.. seandainya yang kayak itu terjadi di jakarta mungkin di SP semua kali sama bos bos... hehehe...
pa kabar jeng?????
Post a Comment