hutan itu..

Pagi itu sama seperti biasanya, tidak ada yang berbeda dengan suasana taman tempatku bermain, menyenangkan, kadang membosankan, tapi tetap nyaman untukku.. Sembari menyusuri taman, aku penasaran dengan sebuah hutan di seberang taman itu.. Aneh ya??? Konon kabarnya, menurut orang-orang terdekat, hutan itu tak kalah menyenangkan dengan tamanku, bahkan banyak hal yang menggelitik dan menghibur di dalam sana. Langkahku semakin dekat, kuamati terlebih dahulu tempatku berpijak saat ini, dimana tinggal selangkah lagi saya akan memasuki hutan itu. Kukumpulkan keberanianku, mengingat aku sendirian bermodalkan lima panca indraku...

Humm... Kurasakan udara yang berbeda, sejuk... Kelihatannya hutan itu tidak angker sama sekali, malah bersahabat.. Sinar matahari terlihat menembus dedaunan pohon-pohon yang lebat, membentuk guratan halus, hingga teriknya tak terasa.. Uhmmm... Nyaman... Aku semakin yakin melangkah, karena waktuku masih panjang, masih cukup pagi.. Beberapa langkah kuhabiskan dengan menyapukan pandanganku ke sekeliling hutan itu, terdengar kicauan burung yang entah menyanyikan lagu apa, namun sangat merdu kedengarannya...

Lalu... Setelah melewati beberapa pohon besar yang kelihatannya sudah cukup tua dan kokoh, kutemukan pepohonan yang memiliki buah-buahan dengan warna yang aneh.. Entah mengapa muncul niatku untuk mengecap buah tersebut, hehehe… jadi seperti cerita ‘adam dan hawa’ di sebuah taman Eden.. But… Back to the story… Kuambil satu buah yang tergeletak di tanah bersama sekumpulan buah yang lain. Dan.. setelah mencoba membersihkannya… Hmm… Manis.. Segar.. Akumulasi dari beberapa rasa buah, tapi bukan rujak ya…

Kulanjutkan perjalananku menelusuri hutan itu, rasa penasaran yang begitu besar memberikan energi baru untukku… Setelah setengah jam berjalan, langkahkku terhenti dan aku berdecak kagum dalam hati.. Sebuah taman bunga di tengah hutan??? Indahnya... Bunganya berwarna-warni, tanpa kucium satu per satu bunga-bunga itu, semerbak wanginya telah sampai ke sukma.. Ahhhh... kebetulan!!! Ada sebuah kursi taman ber-cat putih dengan desain yang indah, sepesial sekali hutan ini. Baru semenit aku duduk, tiba-tiba ada seekor kelinci.. dua ekor… tiga ekor… empat ekor… dan… Wow!!!… ada sepuluh ekor… Mereka terlihat begitu rahmah, mencoba mempersembahkan sebuah tarian untukku.. Hahahaha.. Mereka lucu.. Aku sangat menikmatinya… Tarian selesai, dan terdengar suara tepuk tanganku diiringi sorakan kelinci-kelinci tersebut… Seolah pamit dengan gerakan yang unik, mereka meninggalkanku…

Aku beranjak dan berjalan lagi... Sepertinya hutan ini mengerti dengan kondisiku, aku letih dan mendapati sebuah rumah kecil yang sangat sederhana, tapi begitu bersih… Ahh… Mungkin berbaring sejenak bisa melepaskan letihku.. Tapi heii... Ada sebuah poci dan beberapa gelas kecil yang terbuat dari kayu, tertata rapi di atas meja dalam rumah kecil ini, desainnya bak peralatan minum teh warga tiong hoa di zamannya dulu. Aku hauss, aku mencoba memastikan apakah poci itu berisi air, akupun mencoba menuang sesuatu ke dalam gelas.. Ada cairan berwarna ungu kemerah-merahan... Humm.. Aku pun tak gentar untuk meneguk segelas kecil.. Enak... Rasanya manis namun agak pahit sedikit, sepertinya memberikan efek mabuk.. Tiba-tiba merasa punya sayap dan akan terbang setinggi mungkin setelah aku meneguk minuman itu untuk kedua kalinya.. Hahhhh perasaan senang yang tak terkira.. Sepertinya langit tak begitu jauh untuk kugapai.. Lebih baik aku cepat berbaring di ranjang kecil itu, sebelum aku memutuskan melanjutkan perjalanan dalam kondisi aneh begini, dan aku hanyut dalam tidur yang pulas dengan desiran angin sepoi-sepoi.. di tengah hutan???? That’s what I feel…

Astaga… Hujan!! Aku terbangun dari tidur pulasku namun dengan kepala yang agak berat, suara hujan yang cukup deras terus menderu.. Sepertinya sudah sore menjelang senja.. Hujan justru semakin deras… Mudah-mudahan aku baik-baik saja, karena aku berada di dalam hutan yang aku percaya akan menjagaku.. Senja pun nyaris menghilang langit semakin gelap, ahhh.. dimana rasa nyaman tadi?? Bahkan aku tidak diijinkan melihat senja… Tiba-tiba aku merasakan sunyi dan sepi… Tidak ada kicauan burung merdu, yang ada hanya suara deras hujan… Kemana guratan sinar matahari?? Kemana kawanan kelinci itu? Harum semerbak taman bunga itu sudah tak tercium lagi.. Tiba-tiba… Aku lapar.. Aku kepingin makan buah-buahan yang manis dan segar itu… Hikksss… Anehhh… Dan kepalaku pun semakin pening, mungkin karena minuman yang awalnya membuatku terbang dengan perasaan bahagia...

Hujan pun berhenti, malam bersambut… Aku ingin keluar dari hutan ini… Seketika aku rindu rumahku, terlebih taman tempatku biasa bermain.. Aku rindu belaian cahaya matahari, meskipun terik, aku sudah terbiasa… Aku suka cahayanya setelah hujan, membiaskan tujuh warna yang indah… Tapi saat ini aku tertutupi oleh dedaunan yang lebat, padahal cakrawala malam tak kalah menariknya menampilkan cahaya bintang ataupun kemilau biru tua yang tak tertandingi indahnya..

Haiiiii hutan yang menyapaku dengan ramah, mengapa kau tiba-tiba berubah kelam??? Ahhh… Kau bertindak sesuai perasaanmu, tanpa memikirkan diriku yang terjebak di tengah-tengah suasana yang kau tawarkan… Aku tersesat… Tak mampu keluar… Tapi tidak juga merasakan apa yang telah kau sajikan di awal pertemuan… Aahhh… itu menggoreskan luka kecil bagiku, tolong ijinkan aku keluar sebentar… Aku ingin memastikan apakah di sini, di hutan ini… Ataukah di taman tua yang terik itu, tempatku layaknya merebahkan semua rasa ini..

Bukan! Bukan salahmu, hujan itu adalah ujian, dan ternyata saat semua itu datang, mungkin kau tak mampu melindungiku dan membiarkanku menggeliat dalam kegelapan, hingga aku terhempas dalam pilu.. Aku rindu saat-saat ramah itu, tapi aku juga tidak memaksa… Kau bukan milikku, aku tidak berhak untukmu… Semua itu tergambar lewat suasana malam ini…

Menurutmu aku lemah? Menurutmu aku tidak setangguh mereka yang pernah singgah dan melewati malam bersamamu? Baiklah... Itu berarti aku bukan seorang pemburu yang tangguh.. Tapi aku bangga dengan hidupku, aku memang tidak tercipta sebagai pemburu, karena aku ingin merawatmu.. Semua orang masih ingin merasakan kerindanganmu... Maaf… Aku tidak mampu menyembunyikan rasa kecewa ini, tapi cukup aku, kau dan dewi malam yang mengetahuinya…

Esok hari… Aku akan bangun menikmati nafas baru.. Menyambut guratan sinar matahari itu, dan mencoba mencari jejak yang tertinggal menuju jalan kembali… Sekali lagi… Aku ingin memastikan semuanya.. Bahwa ini yang terbaik… Eummm... Apakah hutan itu masih bersahabat denganku???

13 Agustus 2008
00:31 wita

7 comments:

Desrina Ribhun said...

Assalamualaikum Ve...

Hidup adalah sebuah perjalanan. Tiap langkah yang kau jejakkan ke bumi memiliki arti tersendiri. Jangan pernah khawatir dirimu meninggalkan jejak di tempat yang salah, jangan takut dicemooh dirimu salah langkah.. Justru itu adalah satu bentuk pembuktian bahwa dirimu adalah jenis manusia yang pantang menyerah sebelum mencoba, kendati jalan yang akan ditempuh dipenuhi resiko. Bukankah kita tidak akan menemukan sebuah kebenaran sebelum dihadapkan pada kesalahan? Dan bagaimana kita bisa mengecap manisnya kebahagiaan apabila kita tidak memiliki perbandingan dengan pengalaman yang menyakitkan?

Tentang hutan itu, tentang keindahan yang raib selepas terpaan hujan, cobalah untuk menelaah, apakah Ve harus meraba di dalam hutan, mencari dimana letak keindahan itu bersembunyi, lantas mengangkatnya ke permukaan agar keindahan itu kembali menghias seluruh elemen yang ada di hutan? Atau Ve justru harus berhenti mencari keindahan, dan kerahkan konsentrasimu untuk mencari jalan keluar dari hutan itu, kembali ke rumahmu yang tenang, atau menelusuri jalan lain dan mencoba menemukan hutan baru yang lebih bersahabat?

Hidup itu pilihan, dan orang yang bijak bukanlah orang yang bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, melainkan bisa memilih mana yang terbaik di antara dua keburukan...

Everythin' could be happen, dear.. kita tidak pernah tau rencana Allah SWT.. Yang harus kita lakukan adalah bersyukur dan percaya semua yang Allah berikan adalah yang terbaik untuk kita..

How much does Allah SWT loves you? So much that HE turn HIS ears to you and always answer your requests. Maybe not with a YES but always with the BEST...

Ve Miranty said...

Walaikumsalam DZ... Hummm.. Saran yang sangat bijak... I'll think about it... Tapi bukankah sama seperti fajar yang selalu dinantikan tiap kita terbangun dan berusaha terbangun lebih pagi.. Yang selalu menyajikan keindahan, keteduhan, dan kenyamanan... Namun kita tak bisa menahan fajar itu beralih ke belahan bumi yang lain.. Kerap menunggu fajar datang lagi membangunkan nuranimu...
Hutan itu... memberi candu bagiku.. Thanks sista... Thanks...

Anonymous said...

Berapa Malaikat Yang Kau Temui Hari Ini????

Ya berapa malaikat yang sudah kau temui hari ini?
Atau hari kemarin?
Di dalam perjalananmu menuju tempat kerja?
Atau dalam perjalananmu menuju ke rumah kembali?
Berapa?

Bahkan itu di rumahmu sendiri.
Berapa malaikat yang kau temui?

Tidak ada?
Tidak mungkin! Siapa bilang? Smile

Mari kita ingat-ingat lagi...

Mungkin dia yang membuatmu marah-marah karena
membuatmu terbangun di tengah malam buta. Membuatmu
terjaga dengan tangisan. Dan kau hanya berkata dengan
bersungut-sungut, "Anak siapa sih? Rese amat
malem-malem nangis. Berisik!"

Padahal mungkin ia membangunkanmu untuk sesuatu hal
bermanfaat yang bisa kau lakukan di tengah malam itu.

Mungkin dia yang membuatmu sewot, ketika kau
bertabrakan badan di jalan sehingga membuatmu
terjatuh. Dan kau menjadi sedikit sakit dan malu. Dan
kau membentaknya dengan ucapan, "Pake mata dong kalo
jalan!"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berlatih bersabar
dan malahan justru jika ia tidak menabrakmu kau akan
sedetik lebih cepat dan mungkin ceritanya akan
berbeda. Tertabrak mobil barangkali.

Mungkin dia yang membuatmu berpikir buruk, sebab
setiap hari ia selalu menengadahkan tangan padamu
dengan pakaian compang-camping dan baju dekilnya.
Sehingga membuat ini terbersit di pikiranmu, "Males
amat sih ini orang. Badan masih seger gitu loh?"
Padahal mungkin ia mengajakmu untuk berpikir positif
dan lebih bermurah rejeki, setidaknya bermurah senyum.

Ya. Cobalah ingat-ingat lagi. Berapa kali dalam sehari
kau membentak, menghardik, membenci, berprasangka,
mencibir, memaki orang lain?

Berapa kali?

Sebab mungkin sebanyak itu pulalah kau berlaku tidak
sepantasnya pada malaikat.

Senyumlah setiap hari pada siapapun yang kau jumpai.
Berpikirlah positif pada setiap orang yang kau temui.
Perlakukanlah orang lain dengan cara yang sama seperti
kau mengharapkan orang lain memperlakukanmu. Tuhan
selalu "bekerja" dengan cara yang misterius.
Maka, selalu lah peka dalam menyikapi semua ini...

jadi ve..jangan terlalu banyak main di hutan...ntar direbutin ama malaikat dan jin, masih mending jin yang narik suatu saat dia akan mengembalikan kita, kalo malaikat?? Subhanalloh, Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Ve Miranty said...

Assalamualaikum... Humm.. Bukan hanya di hutan Hir... Dimanapun kalau itu kehendak-Nya, maka kita tidak bisa mengelak... Contohnya korban pembunuhan "Ryan", bukan main-main di hutan lhouuwww, tapi di tempat fitness bo'.. ya khan..? (",)

Hummm... Mengenai berapa malaikat yang kutemui hari ini, gak bisa kupastikan... Karena hidup ini adalah milik-Nya.. Maka siapapun pemeran dalam hidup ini, sebaiknya membawakan perannya dengan baik.. Kata sahabatku DZ, supaya bisa meraih Oscar...
Hehehehe...

Desrina Ribhun said...

Fajar... memang indah, tapi terkadang, rasa lelah yang amat sangat juga membuat saya malas menanti fajar dan lebih memilih bergelung di balik hangatnya selimut, lalu baru membuka mata saat matahari sudah meninggi...

Sama seperti hutan yang serupa candu itu, adiktif.. Tapi someday, siapa tau Ve bosan bermain di hutan, lalu tak sengaja melangkah ke sebuah padang rumput yang menyajikan hamparan panorama baru, dan tentunya lebih bersahabat..

Jawabannya cuma satu : Waktu..

Sang kala tidak bisa dihentikan, tidak bisa diputar. Tapi justru langkahnya yang semakin maju itulah yang membuat kita menerka, apa yang akan terjadi berikutnya? Dan kemudian perlahan menyimpan yang lampau. Tidak dilupakan, tapi sementara dialihkan. Bukankah kita tidak akan pernah tau apakah peran yang kita mainkan sudah baik, dan siapa yang akan meraih piala oscar jika waktu tidak membawa kita sampai ke ending filmnya?

Jika DZ bisa menerima kehadiran pagi, siang, sore dan senja setelah Fajar, maka Ve, pasti juga bisa melangkahkan kaki ke tempat lain.

Jika DZ esok hari terbangun mendengar lengkingan muazzin di saat Fajar, kemudian menerima kehadiran pagi tanpa berberat hati melepas fajar membangunkan belahan bumi yang lain, maka Ve juga akan melangkah ringan memasuki hutan itu, dan kemudian tidak lagi tersesat didalamnya, bahkan nantinya akan keluar dari hutan dengan perasaan tenang, lalu bisa saja mengunjungi tempat lainnya dengan perasaan yang sama tenangnya.. Jadi zat adiktif yang terkandung dalam hutan itu perlahan bisa dinetralisir, dan tidak lagi menjadi candu...

Thanks juga sista, sudah memberi banyak inspirasi untukku..

(^_-)v

Ve Miranty said...

Assalamualaikum DZ...
hummm... betul juga DZ... tapi pergantian fajar ke senja tidak semudah keluar dari hutan itu kemudian memasuki padang rumput lain... insya Allah saya gak akan tersesat kali ini, saya sudah tau jalannya DZ... dan pada endingnya nanti, hutan itu tidak akan menguburku hidup-hidup dan saya pun tidak akan merusaknya karena kehendakku.. Ve akan melangkah lebih lapang, dan hutan itupun akan terus berkembang... Take it easy sista… Ve baik-baik aja koq.. mengenai candu itu, akan terus menjadi candu, tinggal bagaimana Ve menyikapinya.. Thank you for your care, sista...

seperti fajar berganti senja, kemudian menyambut malam, dan fajar kembali menyapa… seperti itu pula siklus hidup.. namun seperti melewati sebuah taman, menuju ke hutan, dan nantinya masuk ke sebuah padang rumput, seperti itulah warna hidup, saling berganti... itu akan beda DZ… akan beda…

Allah SWT gak akan biarkan hamba-Nya berada dalam kondisi terburuk apabila hamba-Nya itu gak sanggup menghadapinya dan begitulah kita menggapai ending demi sebuah oscar, kita gak pernah sendiri, Dia selalu ada untuk kita…

Thank you for your care, sista... Take care alwayzz…

mata air said...

long time no see, ve...di blog tentunya. qt, kan, sekantor...hwehwehwehwehwehwehwehwe!