Kemarin sore akhirnya aku bertemu adik sepupuku itu, hmm.. Namanya Mala.. Kelihatannya dia semakin matang dengan tampilannya yang berjilbab khususnya dari segi penampilan.. Wajahnya kelihatan teduh dan cerah seperti warna jilbab yang dia kenakan, putih berpayet... cantik! Kami jarang bertemu atau bahkan ngobrol bersama, kecuali pada acara keluarga, itupun hanya saling menyapa karena sibuk ngobrol dengan anggota keluarga yang lain atau tamu kenalan kami. Rencananya dia akan mengantar saya ke dokter untuk memeriksakan masalah kesehatanku, kemudian kami lanjut menuju bandara Hasanuddin untuk menjemput pacarnya yang baru tiba dari Ternate, tempat tugasnya.
Saat ini, dia dan pacarnya, Idrus, telah menjalin hubungan selama 9 bulan, hehehe.. kayak usia kandungan aja.. Sebenarnya sih mereka sudah kenal cukup lama, dua tahun yang lalu sempat pacaran selama kurang lebih setahun, putus, dan akhirnya balik lagi.. Saat mendengar mereka balik lagi, kami keluarga berpikir bahwa emang ini udah jodohnya kali yah.. Pacarnya juga udah memiliki pekerjaan yang baik. Kedua orang tua mereka pun sudah sangat menyetujui hubungan mereka, pokoknya tinggal bilang 'iya' aja, ya udah... Pesta pernikahan pun siap digelar, mengingat mereka berdua berasal dari keluarga sangat mampu alias tajir…
Tiba-tiba saya membuka pembicaraan mengenai dia dan Idrus, "So... Kapan married sama Idrus? Hehehehe... Kan dua keluarga udah saling menyetujui, nunggu apalagi non?". Dia tersenyum, namun kelihatan risau.. Saya lalu bertanya padanya lagi, "Lho iyakan, gak ada masalah lagi kan? Mau buat surprise yah? Atau.. ada pertimbangan lain?". Akhirnya dia pun menanggapi, "Hmm.. Tau nih.. Belum tau apakah dia yang terbaik... Rasa cinta dan sayang itu belum ada".. Saya lalu terdiam sejenak... Simpel aja pertanyaanku berikutnya dan mungkin juga pertanyaan itu ada di benak kalian, "Kalo rasa cinta dan sayang itu gak ada, koq malah dijalani??? Jadi yang setahun kemarin apa namanya?? Sandiwara??"
Belum sempat saya menanyakan hal tersebut, dia lalu melanjutkan pembicaraan, “Tapi… Meski begitu, saya harus tetap berusaha untuk menjalani hubungan ini.. Ini semata-mata untuk membahagiakan kedua orang tuaku, asal mereka bahagia, saya juga ikut bahagia..”.. Hmmm… Klise banget.. Maaf bagi kalian yang juga memiliki prinsip seperti sepupuku itu.. Kalian pun belum tentu mampu memerankan peran kalian dengan sebaik-baiknya karena dilandasi kebohongan. Menurutku, hal tersebut justru bukan solusi untuk membahagiakan kedua orang tua, apalagi diri kalian.. Tapi sudahlah, tiap orang punya alasan sendiri untuk tetap kekeuh mengambil keputusan seperti itu.
Kisah sepupuku adalah salah satu dari segelintir rumitnya kisah cinta yang ada.. Meski mereka sama-sama tajir, orang tua masing-masing sudah setuju untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi itu belum cukup! Kisah cinta lainnya yaitu, sahabatku Yumi dan Komar (hehehe.. nama samaran).. Mereka telah menjalin hubungan pacaran selama lima tahun, lama yah.. dan pastinya ada di antara kalian yang menjalin hubungan pacaran jauh lebih lama dari waktu tersebut, gila!! Lama banget.. Married gih… Hehehe.. Untuk durasi waktu selama itu, seharusnya sudah saling mengenal, megerti, memahami satu sama lain.. Kalau gak kesambet angin malam yang 'aneh', semestinya semuanya "ambon.. tegal..” alias aman terkendali… Hihihi..
Namun sayangnya semua tidak seindah dan se-sempurna itu.. Dulu yahh.. Jaman kuliah di kampus UNHAS, mereka berdua adalah pasangan yang paling adem ayem, bikin sirik aja.. Mereka bukan mahasiswa ter-cakep ataupun ter-cantik, tapi sikap tenggang rasa, tepa selira, serta saling menghargai dan menghormati mereka dengan sesama dan terhadap pasangan mereka, sudah cukup menjadikan mereka sebagai pasangan ter-favorit versi warga Sosek Pertanian –UH, mereka saling mengidolakan satu sama lain.. Hmm… Tapi… Lima tahun.. Mereka saling mengenal karakter masing-masing, dan sampai pada tahun ke-Lima mereka semakin sering berantem, mulai egois, bahkan jenuh..
Terakhir… Saya temukan Yumi tidak lagi dengan wajah cerahnya dibalik jilbabnya itu.. Tidak terlihat ‘benar-benar’ riang saat dia tertawa, dia seperti memikul beban yang berat.. Saat kami mulai bercerita tentang hal yang menyenangkan, dia lalu kembali menyinggung si Komar yang semakin tidak bisa dimengerti.. Entah Komar yang gak bisa dimengerti ataukah si Yumi yang malas untuk ngerti si Komar.. Pertengkaran sering sekali mewarnai hubungan mereka.. Cerita punya cerita, saya mengetahui bahwa dalam dua bulan terakhir, ternyata Yumi mengenal seorang pria di tempat kerjanya.. Mereka sering becanda, saling ejek, beradu pendapat, ngobrol bareng.. Hmmm.. Lagu lama.. “Honey.. Sepertinya semakin banyak yang menggunakan caramu.. Tapi saya harap kali ini gak berhasil!” Okey.. Kembali pada si pria… Mmmm.. apakah dia menjadi salah satu faktor berantakannya hubungan Yumi dan Komar??
Yapp… Jalinan yang cukup lama tidak menjamin kuatnya hubungan dua sejoli tersebut.. Maaf.. Saya sama sekali gak berniat mempengaruhi perasaan kalian yang sudah pacaran cukup lama, justru menantang kalian untuk membuktikan bahwa kasus seperti ini tidak banyak jumlahnya, dapat dihitung dengan jari… Dan... Selebihnya berakhir dengan Happy ever after.. Amin.. Nahhh… Ada lagi kisah cinta lainnya.. Yang ini agak satir sihh… Berakhir dengan kematian.. Gini.. sesampai di kantor, saya browsing di internet, membuka salah satu situs koran lokal di kota Makassar.. Hmmm… Berita hari ini menarik, beragam, mulai dari kabar mudik, produk luar negeri (Cina) yang mengandung melamine, sampai kabar korupsi, ada semua..
Mata saya lalu tertuju pada judul berita yang terdaftar pada index berita, “Putus Cinta, Karyawan KIMA Bunuh Diri”… Namanya Aisyah, berusia 21 tahun, salah seorang karyawan PT KIMA (Kawasan Industri Makassar) yang bunuh diri dengan minum racun serangga yang diambilnya di bawah kolong rumah, lantaran diputuskan pacarnya.. Yaaaa… Amploooopppp… eh maksudku.. Yaaaa ampuuunnnn… “Duh han… jangan sampe deh kejadiannya kayak gini, mudah-mudahan saya selalu sehat wal afiat, apapun yang terjadi, never do something stupid, and please.. remind me” Usia si gadis masih muda pula, there are many things that she can do..
Aisyah ditemukan neneknya sekitar pukul 12:30 wita di dalam kamar di rumah neneknya.. Si nenek kaget setengah mati saat menemukan tubuh cucunya tergeletak tak berdaya di lantai kamar, dan di sampingnya ada ceceran bekas obat serangga yang biasa disemprotkan di tanaman kacang. Aisyah masih sempat dibawa ke rumah sakit oleh si Nenek, namun nasib berkata lain, dalam perjalanan, ajal pun menjemput Aisyah.. Kasian yahhh… Hidup harus berakhir pada sebotol racun serangga… Berdasarkan info yang ada, bahwa si Aisyah sempat bertemu sang pacar, Ancha, pada pukul 10:30 wita, dan mereka bertengkar hebat. Aisyah pulang ke rumah dan memilih untuk bunuh diri. Jadi… diduga kuat.. Aisyah bunuh diri karena sakit hati diputuskan Ancha..
Kalian mungkin pernah mendengar atau bahkan mengalami kisah cinta yang lebih unik, aneh, atau bahkan justru romantis. Bulan puasa kayak gini, emang gak pas banget ngomongin tentang cinta antara dua sejoli. Tapi gak papa kan, melalui kisah-kisah tersebut saya mengajak aku, dia, dan kalian untuk merenung, ada apa dengan kita manusia? Ada apa dengan rasa yang dinamakan ‘cinta’ itu? Pantaskah itu dinamakan ‘cinta’?? Dan layakkah kita menyebut diri kita pecinta bagi yang tercinta??? Hummm…. Dan dirimu... “Akan kemanakah kisah ini kau kayuh? Berakhir pada kebahagiaankah? Atau malah keraguan dan kesedihan, bahkan pada sebotol racun serangga?”
24 September 2008
14:18 wita
Saat ini, dia dan pacarnya, Idrus, telah menjalin hubungan selama 9 bulan, hehehe.. kayak usia kandungan aja.. Sebenarnya sih mereka sudah kenal cukup lama, dua tahun yang lalu sempat pacaran selama kurang lebih setahun, putus, dan akhirnya balik lagi.. Saat mendengar mereka balik lagi, kami keluarga berpikir bahwa emang ini udah jodohnya kali yah.. Pacarnya juga udah memiliki pekerjaan yang baik. Kedua orang tua mereka pun sudah sangat menyetujui hubungan mereka, pokoknya tinggal bilang 'iya' aja, ya udah... Pesta pernikahan pun siap digelar, mengingat mereka berdua berasal dari keluarga sangat mampu alias tajir…
Tiba-tiba saya membuka pembicaraan mengenai dia dan Idrus, "So... Kapan married sama Idrus? Hehehehe... Kan dua keluarga udah saling menyetujui, nunggu apalagi non?". Dia tersenyum, namun kelihatan risau.. Saya lalu bertanya padanya lagi, "Lho iyakan, gak ada masalah lagi kan? Mau buat surprise yah? Atau.. ada pertimbangan lain?". Akhirnya dia pun menanggapi, "Hmm.. Tau nih.. Belum tau apakah dia yang terbaik... Rasa cinta dan sayang itu belum ada".. Saya lalu terdiam sejenak... Simpel aja pertanyaanku berikutnya dan mungkin juga pertanyaan itu ada di benak kalian, "Kalo rasa cinta dan sayang itu gak ada, koq malah dijalani??? Jadi yang setahun kemarin apa namanya?? Sandiwara??"
Belum sempat saya menanyakan hal tersebut, dia lalu melanjutkan pembicaraan, “Tapi… Meski begitu, saya harus tetap berusaha untuk menjalani hubungan ini.. Ini semata-mata untuk membahagiakan kedua orang tuaku, asal mereka bahagia, saya juga ikut bahagia..”.. Hmmm… Klise banget.. Maaf bagi kalian yang juga memiliki prinsip seperti sepupuku itu.. Kalian pun belum tentu mampu memerankan peran kalian dengan sebaik-baiknya karena dilandasi kebohongan. Menurutku, hal tersebut justru bukan solusi untuk membahagiakan kedua orang tua, apalagi diri kalian.. Tapi sudahlah, tiap orang punya alasan sendiri untuk tetap kekeuh mengambil keputusan seperti itu.
Kisah sepupuku adalah salah satu dari segelintir rumitnya kisah cinta yang ada.. Meski mereka sama-sama tajir, orang tua masing-masing sudah setuju untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, tapi itu belum cukup! Kisah cinta lainnya yaitu, sahabatku Yumi dan Komar (hehehe.. nama samaran).. Mereka telah menjalin hubungan pacaran selama lima tahun, lama yah.. dan pastinya ada di antara kalian yang menjalin hubungan pacaran jauh lebih lama dari waktu tersebut, gila!! Lama banget.. Married gih… Hehehe.. Untuk durasi waktu selama itu, seharusnya sudah saling mengenal, megerti, memahami satu sama lain.. Kalau gak kesambet angin malam yang 'aneh', semestinya semuanya "ambon.. tegal..” alias aman terkendali… Hihihi..
Namun sayangnya semua tidak seindah dan se-sempurna itu.. Dulu yahh.. Jaman kuliah di kampus UNHAS, mereka berdua adalah pasangan yang paling adem ayem, bikin sirik aja.. Mereka bukan mahasiswa ter-cakep ataupun ter-cantik, tapi sikap tenggang rasa, tepa selira, serta saling menghargai dan menghormati mereka dengan sesama dan terhadap pasangan mereka, sudah cukup menjadikan mereka sebagai pasangan ter-favorit versi warga Sosek Pertanian –UH, mereka saling mengidolakan satu sama lain.. Hmm… Tapi… Lima tahun.. Mereka saling mengenal karakter masing-masing, dan sampai pada tahun ke-Lima mereka semakin sering berantem, mulai egois, bahkan jenuh..
Terakhir… Saya temukan Yumi tidak lagi dengan wajah cerahnya dibalik jilbabnya itu.. Tidak terlihat ‘benar-benar’ riang saat dia tertawa, dia seperti memikul beban yang berat.. Saat kami mulai bercerita tentang hal yang menyenangkan, dia lalu kembali menyinggung si Komar yang semakin tidak bisa dimengerti.. Entah Komar yang gak bisa dimengerti ataukah si Yumi yang malas untuk ngerti si Komar.. Pertengkaran sering sekali mewarnai hubungan mereka.. Cerita punya cerita, saya mengetahui bahwa dalam dua bulan terakhir, ternyata Yumi mengenal seorang pria di tempat kerjanya.. Mereka sering becanda, saling ejek, beradu pendapat, ngobrol bareng.. Hmmm.. Lagu lama.. “Honey.. Sepertinya semakin banyak yang menggunakan caramu.. Tapi saya harap kali ini gak berhasil!” Okey.. Kembali pada si pria… Mmmm.. apakah dia menjadi salah satu faktor berantakannya hubungan Yumi dan Komar??
Yapp… Jalinan yang cukup lama tidak menjamin kuatnya hubungan dua sejoli tersebut.. Maaf.. Saya sama sekali gak berniat mempengaruhi perasaan kalian yang sudah pacaran cukup lama, justru menantang kalian untuk membuktikan bahwa kasus seperti ini tidak banyak jumlahnya, dapat dihitung dengan jari… Dan... Selebihnya berakhir dengan Happy ever after.. Amin.. Nahhh… Ada lagi kisah cinta lainnya.. Yang ini agak satir sihh… Berakhir dengan kematian.. Gini.. sesampai di kantor, saya browsing di internet, membuka salah satu situs koran lokal di kota Makassar.. Hmmm… Berita hari ini menarik, beragam, mulai dari kabar mudik, produk luar negeri (Cina) yang mengandung melamine, sampai kabar korupsi, ada semua..
Mata saya lalu tertuju pada judul berita yang terdaftar pada index berita, “Putus Cinta, Karyawan KIMA Bunuh Diri”… Namanya Aisyah, berusia 21 tahun, salah seorang karyawan PT KIMA (Kawasan Industri Makassar) yang bunuh diri dengan minum racun serangga yang diambilnya di bawah kolong rumah, lantaran diputuskan pacarnya.. Yaaaa… Amploooopppp… eh maksudku.. Yaaaa ampuuunnnn… “Duh han… jangan sampe deh kejadiannya kayak gini, mudah-mudahan saya selalu sehat wal afiat, apapun yang terjadi, never do something stupid, and please.. remind me” Usia si gadis masih muda pula, there are many things that she can do..
Aisyah ditemukan neneknya sekitar pukul 12:30 wita di dalam kamar di rumah neneknya.. Si nenek kaget setengah mati saat menemukan tubuh cucunya tergeletak tak berdaya di lantai kamar, dan di sampingnya ada ceceran bekas obat serangga yang biasa disemprotkan di tanaman kacang. Aisyah masih sempat dibawa ke rumah sakit oleh si Nenek, namun nasib berkata lain, dalam perjalanan, ajal pun menjemput Aisyah.. Kasian yahhh… Hidup harus berakhir pada sebotol racun serangga… Berdasarkan info yang ada, bahwa si Aisyah sempat bertemu sang pacar, Ancha, pada pukul 10:30 wita, dan mereka bertengkar hebat. Aisyah pulang ke rumah dan memilih untuk bunuh diri. Jadi… diduga kuat.. Aisyah bunuh diri karena sakit hati diputuskan Ancha..
Kalian mungkin pernah mendengar atau bahkan mengalami kisah cinta yang lebih unik, aneh, atau bahkan justru romantis. Bulan puasa kayak gini, emang gak pas banget ngomongin tentang cinta antara dua sejoli. Tapi gak papa kan, melalui kisah-kisah tersebut saya mengajak aku, dia, dan kalian untuk merenung, ada apa dengan kita manusia? Ada apa dengan rasa yang dinamakan ‘cinta’ itu? Pantaskah itu dinamakan ‘cinta’?? Dan layakkah kita menyebut diri kita pecinta bagi yang tercinta??? Hummm…. Dan dirimu... “Akan kemanakah kisah ini kau kayuh? Berakhir pada kebahagiaankah? Atau malah keraguan dan kesedihan, bahkan pada sebotol racun serangga?”
24 September 2008
14:18 wita
hmm.. ataukah ini sebenarnya hanya permainan antara aku, kau, dan dia..??
No comments:
Post a Comment