Iya yahhh... Benar juga.. Rame sekali jalan ini jelang buka puasa.. Beragam jenis kue tersusun rapi, berwarna-warni, lucuuuu... Belum lagi es buah dalam gelas yang tertata rapi, wahhh seperti sekolah taman kanak-kanak... Jalan Andi Mappanyuki... Memasuki bulan puasa, mendadak kawasan ini rame dengan pedagang yang menjual sajian berbuka puasa, dan ternyata kegiatan tersebut telah berlangsung sejak tahun 1999...
Setelah on cam opening, saya mengitari kawasan itu... Astagfirullah ini ujian bagi Ancu campersku yang harus mengangkat kamera dan fokus dari penjual satu ke penjual lain, dari satu jenis makanan ke makanan lain, dan dari satu pengunjung cewek cantik, ke pengunjung cewek cantik lainnya.. Sabar yah Ancu, mudah-mudahan puasanya gak batal... hehehe..
Saya beberapa kali melintasi jalan ini, tapi saya tidak menyangka kalo ada penjual beragam kue sebanyak ini, hehehe jadi ngiler... dikiiiitttt doang koq...! Sambil nenteng mic, saya memperhatikan para pembeli yang berkunjung ke kawasan ini... Wajah-wajah lusuh pegawai kantoran, senyum sumringah sejoli-sejoli muda, serta semangat para ibu rumah tangga terekam dengan baik saat pandanganku berlalu...
Tapi terlepas dari suasana ramai penjual dan pembeli sajian buka puasa itu, saya lebih tertarik dengan anak-anak kecil yang berlarian di kawasan tersebut. Usia mereka mungkin sekitar 8 sampai 10 tahun, ada yang bekerja sebagai juru parkir, tapi ada juga yang mengemis dari satu pembeli ke pembeli lain.
Hmmm... mereka tidak memiliki lebih dari apa yang kita miliki. Tapi sore itu.... Saat saya menangkap pemandangan mereka yang sedang berlarian sambil tertawa, seolah-olah senja saat itu adalah milik mereka... Mereka terlihat begitu bebas tanpa beban... Tanpa risau, tentang apa yang akan terjadi esok hari...
Hahhh... Memang agak letih, apalagi Ancu campersku dan ka Abo yang sibuk nenteng tripod... Namun kebahagiaan bocah yang berlarian dengan senyum yang tergambar jelas di wajahnya, meneduhkan hati ini... Pelan-pelan aku berbisik dalam hati, mengucap syukur atas semua yang kumiliki, harusnya senyumku lebih lebar dan lebih ceria dari mereka...
Senja kali ini tidak senyap seperti kemarin....
yang mengantarku pada mimpi dan harapan,
Senja kali ini riuh..
riuh dengan tawa mereka...
riuh dengan ucapan syukurku padaNya,
Tidak untuk kemarin ataupun besok,
Tapi untuk hari ini....
4 September 2008
00:47 wita
2 comments:
pecinta senja, coba baca Seno Gumira Ajidarma. prnah dengar kan? NOvelnya; "Negeri Senja". Ia pencinta Senja, sama sepertimu, VE..
coba ke : sukab.wordpress.com
"di dunia maya, SGA ada di situ. Sukab itu salah satu tokoh ceritanya yg terkenal.."
--maaf bukan mengajari, saya juga pencinta Senja. Ve, kau tahu, kenapa Senja itu indah? karena ia Sebentar... sama dgn kebyar Kembang Api, Indah karena Sebentar. Seperti Kebahagiaan..
Post a Comment