Hmmm... Itu sudah lampau... Saya gantungkan kebahagiaanku padamu dengan segala kepercayaanku.. Saya tidak minta kau sakiti, saya minta kau sayangi.. Saya tidak minta kau lepaskan, saya minta kau dekap... Semua terasa berbeda, sangat berbeda dari awal perkenalanku denganmu. Senyum itu, perhatian itu... Tidak berlebihan rasanya kalo saya katakan itu PALSU!!! Maafkan keegoisanku dalam tulisanku tentang dirimu.. Saya akui, kau baik untuk beberapa hal dan di waktu yang kau inginkan.. Tapi saya bukan thermometermu yang bisa mengikuti suhu perasaanmu, saya manusia yang punya hati.. Saya akui, saya miliki perasaan indah itu yang kadang dalam sekejap bukan hanya meneteskan lebih dari air mata dan itu karenamu.. Apa kau mengerti itu? Hahhhh... Tentu tidak, karena kita tidak bersama lagi.
Ahhhh.... Saya mohon... Tolong berhenti menggangguku dengan memanfaatkan kelemahanku.. Lemah.. Iya mungkin saya memang lemah. Saya selalu berusaha melengkapi ketidaksempurnaan dirimu di saat kau katakan kau rapuh. Saya tidak mampu mengatakan "tidak". Dalam setiap sujudku, namamu akan selalu kudengungkan... Kuminta pada Allah untuk selalu menjagamu.. Kalau memang bukan saya, berhentilah bersandar padaku. Bukan beban, tapi saya takut benteng yang kubangun perlahan-lahan runtuh. Datanglah sebagai kawan, ceritakan apa yang kau rasa... Datanglah sebagai saudara, ceritakan rasa sakit itu... Datanglah sebagai kerabat, sampaikan apa yang kau butuhkan.. Membuatku bimbang, bukan solusi terbaik, tolonglah...
Ya Allah.. Sampai kapan dia membutuhkan diriku??? Kalau memang tugasku sudah selesai untuknya, ijinkan saya melanjutkan perjalananku. Saya memang tidak tau seberapa jauh peta perjalanan yang Kau torehkan, tapi... saya juga punya cita-cita. Ada dia yang menungguku, ijinkanlah saya memiliki yang mencintaiku seperti Engkau mencintaiku. Ijinkanlah air mata ini terseka oleh jarinya yang kasar karena bekerja keras untuk menafkahiku dan anak-anakku. Ijinkanlah semua ini tidak terasa sebagai beban lagi, karena ada dia yang kau pilihkan untukku. Bukan yang terbaik, tapi Kau tau ya Allah, saya membutuhkannya. Amin
8 Mei 2008
00:55 wita
1 comment:
memang berat untuk melupakan masa lalu..apalagi masa lalu itu begitu sangat berarti buat kita dan kita berpikir bahwa dialah orang yang terbaik yang kita miliki...
belajar untuk tersenyum dan ikhlas adalah kunci agar kita bisa melupakan semuanya berusaha menutup buku ynag membuat hati in i hancur....
indhy yakin pasti kita bisa masih banyak orang yang sayng ama kita...I Love sister....
Post a Comment