more than office..


Yap… Hari ini seperti biasa, saya ke kantor pada waktunya. Bertemu dengan semua penghuni kantor… Melakukan rutinitas biasa, liat listingan yang biasanya dibuat ka Abo. Tapi saya tidak melihat kehadirannya di kantor, dan ternyata saya tau kalau dia lagi sakit perut. Yahhhh ka Abo, sesuatu yang tangguh bagiku tapi bisa juga berada dalam kondisi yang terancam.. Terancam bolak-balik toilet, maksudku.. Hehehehehe… Kelihatannya ka Budi juga kurang fit, hmmm.. saya ngerti… Setangguh apapun seseorang, suatu saat dia bisa saja berada dalam kondisi yang terlemah. Namanya juga kita manusia, kadang kita diberikan waktu untuk istirahat oleh Sang Pencipta. Apalagi workholic seperti anak-anak di kantor, hanya sakit yang membuat mereka istirahat dan itu pilihan yang diberikan buat mereka. Cepat sembuh yah kaka….

Selain memperhatikan listingan, saya juga membuka situs-situs koran local dan mencoba melihat isu-isu hangat di okezone, sedikit me-refresh otakku dari istirahatku seharian kemarin. Namun saya bersyukur sekali, saya masih diberi kesempatan menikmati hari bersama keluargaku.. "Makasih buat off day nya ka Takbir". Setelah memantau berita anak-anak kontributor di program “kabar siang”, hmm.. sudah waktunya makan siang. Sebelumnya, saya menawarkan ka Budi mengirim listingan berita lebih dahulu ke mas Korda, hehehehe… kami memanggil mereka dengan sebutan itu karena kami tidak mengetahui secara jelas nama tiap orang yang kami hubungi untuk menyampaikan berita-berita yang di di-supply oleh teman-teman kontri, secara juga mereka berganti-ganti sesuai waktu shiftnya.
Setelah mengirim listingan rasanya sudah nyaman untuk meninggalkan kantor sejenak dan mengisi perut sambil menyempatkan waktu ngobrol santai. Kadang banyak hal yang saya dapatkan setelah ngobrol dengan orang yang satu ini. Kalau orang bilang dia kaya akan karya, saya lebih setuju kalau dia kaya batin lewat pengalaman-pengalaman hidupnya. Obrolan itu jadi menarik karena disisipkan dengan hal-hal lucu, apakah itu sebuah cerita imajinasi ataukah cerita nyata, yang jelas kesannya dia mau membuatku tertawa.. Hehehe.. bukan hanya dengan saya dia bersikap seperti itu, dengan semua orang yang mau menghabiskan waktu ngobrol dengannya. Bahkan sampai hari ini, meskipun dia terlihat lemas, yahhh… itu terlihat dengan jelas.

Sepulang dari makan siang, saya ngobrol di teras bersama anak-anak magang di kantor. Ada Nanie, Rhia, dan Indhie.. Hahhhh saya tidak tau apa jadinya kalo mereka tidak ada, mungkin saya hanya duduk-duduk di teras sambil baca koran dan dengar MP4. Tiba-tiba saja mereka bercerita pengalaman malam minggu mereka menginap di kantor, dan itu menjadi rutinitas mereka tiap minggu. Mereka bercerita bagaimana nikmatnya ngobrol dengan teman-teman di kantor, bagaimana menyenangkannya menyeruput teh bersama-sama di satu gelas besar, bagaimana lucunya Itol salah seorang kontributor yang selalu dijadikan bulan-bulanannya ka Abo, bagaimana nikmatnya tempat peraduan di atas yang hanya berukuran 3m x 4m namun kita bisa menikmati langit senja, hawa malam yang sejuk, dan menyambut pagi yang cerah, bagaimana nyaman dan teduhnya teras kantor yang tidak begitu luas akan tetapi nyaman dan hangat menjadi tempat bercanda di suasana apapun yang selalu diwarnai tawa, canda, marah, ledekan, curahan hati, dan segalanya.
Menurut mereka meskipun kadang hingar-bingar kantor terasa dengan suara HT,suara ka Abo, ka Budi, ka Takbir, ka Tody, yang sibuk mengatur liputan dan kadang juga melampiaskan rasa kecewa mereka kepada para kontributor dengan omelan yang dilantunkan dengan jenis suara tenor mereka. Meskipun ka Abo selalu iseng kepada mereka dengan menggunakan power nya untuk membawa mereka pada kondisi serba salah, bingung, merasa aneh, dan kadang sedikit jengkel. Meskipun saat saya live semua harus tenang dan tak bersuara, dan meskipun-meskipun yang lain. Bagi mereka kantor tvOne biro Makassar ini adalah sesuatu yang berarti. Jika suatu saat mereka jalan-jalan ke Makassar (khusus yang dari Palu, Indhie, Madi, dan Rhia, Nanie juga paee... biar mami yang dari Makassar di'), tujuan mereka hanya satu, hanya kantor tvOne biro Makassar.. Makasih adek-adek… Wish you the bezzz lah pokoknya… Find your right way...



****


Tahun lalu… Terasa cukup aneh bagi saya, saat saya memutuskan untuk mengabdi di tvOne biro Makassar. Okelahhh untuk tempat kerja yang bukan sekedar menambah salary melainkan menambah ilmu dan pengalaman juga, ini merupakan tepat ideal buatku. Tapi di sisi lain saya berpikir, apa yang harus saya lakukan??? Kerja bareng cowok… Yap betul sekali! Semuanya laki-laki kecuali saya.. Walaupun kami punya dua kontributor cewek di luar daerah, Tika dan Sri, tapi kannnn itu di luar daerah. Bagaimana saya mengisi waktu senggang bersama mereka? Kalau saya mau ditemani makan?? Kalau saya mau konsultasi make up dan kostum untuk siaran??? Bahkan saya sempat ngeluh ke beberapa teman dekatku, menanyakan keraguanku, apakah ini yang terbaik buatku.
Hahhhh ternyata belum sampai 3 bulan, saya sudah merasa nyaman. Saya justru lebih sering tertawa melihat ulah mereka yang menurutku tidak sesuai usia tapi sesuai dengan kondisi dan waktu. Saya lebih bebas memilih siapa yang bisa menemani, atau mengantar, atau menjemput saya saat makan siang, mereka semua baik. Saya bisa melihat laki-laki tangguh di tengah getirnya keidupan, laki-laki yang bertanggung jawab akan hidupnya, laki-laki yang berbeda dengan laki-laki yang hanya menghabiskan waktu dengan berbagai fasilitas dari orang tuanya, laki-laki yang menjunjung tinggi rasa solidaritas dan persahabatan, laki-laki yang menghargai saya satu-satunya perempuan di kantor. Saya tidak merasa rugi, meskipun mereka tidak bisa menjadi teman konsultasi make up dan kostum ku, akhirnya saya harus belajar mandiri untuk itu. Saya yang manja harus menghadirkan diriku yang berbeda di kantor itu, namun saya tidak pernah sendiri, mereka selalu ada. Suara motor mereka yang terdengar masuk dan keluar kantor, tidak menggangguku sama sekali. Kebiasaan mereka yang suka merokok, kini sudah kumaklumi dan kuanggap biasa, tau sendiri lahh saya kadang tidak nyaman dengan asap rokok itu, tapi semua termaafkan dengan kehadiran kalian yang memberi warna buatku, memberi sentuhan yang berbeda dalam kehidupan seorang saya di bawah satu atap rumah yang sederhana, namun kaya akan keakraban dan suka cita, serta hal-hal konyol yang menjadikan semuanya unik untukku dan untukmu…. Yahh.. RUMAH.. Memang itu lebih cocok dikatakan sebuah rumah, rumah kami.

Mudah-mudahan semuanya itu menjadi sebuah rangkaian doa untuk menjadikan kita bukan hanya sebagai rekan kerja, tapi sebagai sahabat dan saudara. Doa buat kita untuk selalu kuat, tangguh, kompak. Dan segala kekuatan, ketangguhan, dan kekompakan kita untuk menyentuh kehidupan di sekeliling kita sebagai makhluk ciptaan Sang Penguasa alam semesta...
…karena hidup adalah bagaimana kita bisa menyentuh kehidupan orang lain…

13 Mei 2008
00:24 wita
hahhh kalian.. jadi terharu…

2 comments:

Anonymous said...

seorang sahabat pernah bilang sama saya,..."dalam hidup yang sementara ini, kita hanya akan bisa berarti, jika kita memiliki arti bagi sesama..."
buat teman-teman TV One, hayyoo..semangaaaatttt...
kita adalah anak-anak langit yang membangun masa depan dengan tangan kita sendiri......

mata air said...

ve'...saya siap kok diajak sharing masalah make up ama kostum. gini2, sy udah pengalaman loh. nga percaya? liat aja' style-nya k' gusni ama itol. mirip sodara kembar, kan.nah, itu krn mereka ikut saran sy! hahahahahahahaha...