tujuh belas mei yang menyenangkan

Langkahku terayun dengan semangat begitu memasuki teras kantor... Terlihat wajah si Itol, Aja, pa Haking yang cukup terperanjat melihatku. "Yahhh.. koq sepi", pikirku.. Tapi saya cukup antusias memasuki ruang tengah kantor dengan membawa dua kantong terang bulan, teman-teman lalu menyambutku dengan gembira.. Biassalah kalo makanan jieeee, palagi gratis.. hehehe.. Sowry friend, but it's real, and that's why I like you.. Ternyata mereka sedang menyaksikan pertandingan final uber cup, well.. saya agak malas menyaksikannya mengingat pertandingan final thomas cup yang gagal.. Ah... benar kata ka Budi, apalagi yang bisa dibanggakan, masih adakah yang tersisa.. Tapi saya masih juga merasa bangga dengan warna merah putih itu..


Kuperbaiki karpet biru yang terbiasa di parkir di samping meja presenter, mencoba mencari PW alias posisi wenak, dan aku pun duduk. Itol, Aja, pak Haking, dan ka Takbir yang keluar dari peraduannya di ruang komputer, bersorak menikmati terang bulan hangat itu. Kelihatannya enak, tapi saya sudah keburu kenyang, mama dan papa mengajak saya dan adik-adik makan di tempat favorit kami, seafood, hmm... nyummy.. Ruang tengah jadi terlihat lebih rame, teriakan teman-teman seolah-olah menggambarkan suasana lapangan bulu tangkis. Hahahaha.. Saya seperti lagi nonton lawakan, kerjaku cuma ketawa dan ketawa saja. Mereka terus saja nyeletuk hal-hal yang lucu dan menurutku aneh, seperti ka Takbir yang terus saja bersorak untuk negara China karena merasa bahwa dia keturunan tiong hoa, hallllaaaaahhh.. Belum lagi pak Haking, Aja , dan itol yang mebuat dialog pendek yang menurutku lucu sekali, dan ka Budi yang melengkapi suasana malam itu dengan humor-humornya yang kadang idealis, kadang juga konyol...


Malam minggu kali ini, berbeda dari biasanya. Kemarin-kemarin saya menghabiskan waktu dengan keluarga kemudian mendekam di dalam kamar, malam ini lain. Ini karena ajakan Nanie dan anak magang yang lain.. "Ka... sekali-sekali nginapki di kantor.. Supaya bisa menghabiskan malam sama-sama, apalagi kami udah mau diusir nih dari kantor", yahh saya ngerti.. jadwal magang mereka sudah hampir selesai. Meskipun gak nginap, tapi saya coba untuk menghargai permintaan pemirsa.. Hehehe.. Saya juga penasaran dengan suasana malam di lantai atas kantor yang beratapkan langit. Dengan semangatnya saya naik ke atas. Ada Indi, Nani, Mimin yang sedang ngobrol dan bercanda. Sekali lagi mencari PW untuk duduk, dan aku sadar ada si Madi yang sedang duduk di atas genteng sambil menyanyi, dan saya yakin... dia tau kalau suaranya itu fals!!.. Hahahaha.. tapi saya ngerti, pengen meluapkan sesuatu lewat lagu kali yah...


T
iba-tiba ada Anchu, menyusul ka Budi, dan suasana jadi begitu ramai. Hahhhh candaan kalian itu bagaikan tiupan angin bagiku yang kegerahan dengan penat yang membungkusku. Tawa ini terus menghiasi wajahku dan teman-teman meskipun hanya diterangi cahaya rembulan dan gemerlap bintang.. Nani dan Indi pun turun, mereka pengen cari makan, wahhh asyiknya hunting makanan malam-malam, "hati-hati yah de", yahh mereka sudah saya anggap sebagai adik sendiri.


Seperti sebuah pertunjukkan lawak srimulat yang sedang berganti pemain, tiba-tiba ka Abo, menyusul Itol, dan suasana itu tidak hambar ataupun stagnan, justru semakin menyenangkan. Apa yahhhh... Yap!!! Penyajian mereka... Mereka mampu menyajikannya begitu special buat saya, saya hanya tertawa, dan sedih yang membelenggu, hilang seketika... Ahhh.. Kalian ini.. Apa sih kalian itu... pakaian yang kadang lusuh dengan menggunakan metode side A - side B, wajah yang dekil karena terkena terik matahari dan debu, keringat yang menempel di tubuh kalian, sendal jepit yang cocok banget dengan tampilan kalian, yaaa kadang juga sepatu sih, tapi tidak menambah 1% pun ketampanan kalian... Apa sih kalian yang hanya sibuk dengan handycam yang sudah seperti pacar kalian... Hahahaha...


Kalian adalah segalanya yang melunturkan rasa sedih ini.. Segalanya yang menghapus kegalauan ini walau sesaat.. Segalanya yang berjuang, bertarung, dan menang, meski kadang juga harus menelan pahit kekalahan. Hmmm... Teruslah seperti ini... Teruslah menjadi pemeran utama dalam rumah putih ini.. Teruslah berkarya.. Teruslah menanam benih persahabatan itu... Jangan pernah letih menghiburku.. Karena saya tidak pernah letih mendengarkan kalian, sekali lagi.. di dalam rumah putih ini...


21 Mei 2008
00:21 wita

malam minggu yang menyenangkan.. makasih yahhhh...

No comments: