sensasi lebaran

Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran euyyy….. Moment ini dalam tiap tahunnya akan memberikan sensasi yang berbeda bagiku… Ritual silaturahmi pasti ada, tapi pasti selalu ada saja yang beda, rasanya pahit, asam, manis, bersoda gitu dehhh.. Hehehe… Minuman kallleeee… Emang sih, sama dengan tahun kemarin, saya tidak shalat Ied bersama mama dan adik-adik, huhuhu.. ini karena tugas live dan tahun ini tugas liputan. Tapi tetep aja beda, beda stasiun TV nya, beda lokasi shalatnya, dan sekali lagi… beda sensasinya..

Namun sebelumnya saya sempat merasakan sensasi pahit sebelum berangkat liputan, hufff.. entah ini ujian, cobaan, ataukah azab.. Hiksss.. Pukul 04:00 wita, saya mendengarkan takbir berkumandang, “ahhh pasti dari mesjid Nurul Hikmah”, mesjid yang terletak tidak jauh dari rumahku, dan disitulah saya, mama, dan adik-adik melaksanakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha tiap tahunnya. Sekitar 15 menit berlalu, saya mendengar suara orang teriak-teriak dan beberapa benda dibanting… Ahhh… apa ini? Jangan… Jangan… “ya Allah, haruskah sekarang? Haruskah di hari yang penuh berkah dan ampunan ini?” Mereka bertengkar lagi, dan saya tau siapa yang memulainya…

Kejadian tersebut berlangsung sekitar 30 menit, dimana saya hanya mampu mendengar dari balik dinding kamar dengan perasaan luka dan kecewa, saya pun sempat mendengar beberapa penggal cerita mereka. Ahhhh… ini lebih parah, saya tidak mampu menangis, namun dalam hati, rasanya sakit, sakit sekali... Setelah itu saya bergegas melangkah keluar untuk pergi liputan pelaksanaan salat Ied di mesjid Al- Markaz Al Islami yang biasa disebut “Al Markas”, kebetulan ka Budi dan ka Chureq sudah menjemput..

Hmmm… Awalnya saya merasa beruntung bisa ikut salat di mesjid Al-Markas Al Islami, merupakan mesjid termegah di Kawasan Indonesia Timur yang luasnya sekitar 10 ha, yang digagas oleh salah satu putra terbaik Sul-Sel, Jenderal (purn) TNI M. Yusuf. Secara yah… Dari dulu saya dan keluarga gak pernah salat Ied di mesjid itu. Yahh… Meskipun kali ini gak sama keluarga, “hmmm… someday, we will lah pokoknya” Setelah on cam durasi 30 second di depan mesjid, saya pun ikut berdesak-desakan dengan umat Muslim lain yang mencoba menerobos masuk ke dalam mesjid, berlomba-lomba mencari tempat, agar jangan sampai tidak dapat tempat.

Setelah mendengarkan sejumlah sambutan dari ketua panitia dan Gubernur Sul-Sel, Syahrul Yasin Limpo.. Shalat Idul Fitri 1 Sayawal 1429 Hijriyah pun akhirnya dimulai pada pukul tujuh teng.. Shalat berjalan lancar, meski kudapati beberapa Amat Muslim yang tidak shalat padahal mukenahnya terparkir rapi di hadapannya, entah apa alasannya. Sambil mendengarkan lantunan doa dari Imam, suara isak tangis anak-anak kecil yang berasal dari beberapa arah pun terdengar di telingaku…

Usai shalat, seperti kita ketahui ada ceramah yang akan disampaikan oleh khatib, karena antara shalat itu sendiri dan ceramah sudah merupakan satu kesatuan pelaksanaan shalat Idul Fitri. Lho??!! Tapi koq sudah pada bubar…?? Saat itu, saya langsung teringat mesjid Nurul Hikmah, mesjid dekat rumahku itu. Hmmm… Memang mesjid tersebut tidak se-besar dan se-megah Al Markas yang mampu menampung ribuan orang umat Muslim yang datang, mesjid Nurul Hikmah hanya mampu menampung ratusan jemaah, itupun tidak bisa lebih dari 200 jemaah.

Namun, meski begitu, kedekatan antara umat Muslim yang melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah di mesjid Nurul Hikmah, sangat terasa. Biasanya sih kalo di mesjid dekat rumahku, usai shalat, kami langsung berjabat tangan sambil cipika-cipiki dengan umat Muslim di sekitarku (depan – belakang, kanan – kiri), rasa kekeluargaan dan persaudaraan sangat terasa.. Padahal betapa indahnya suasana suka cita itu, apabila usai shalat Idul Fitri berjamaah, ribuan umat tersebut saling bersalaman dan saling memaafkan satu dengan yang lain..

Benar kan!!! Bisa dikatakan beginilah kondisi modern yang ada, masyarakat semakin menanamkan sifat individual antar sesama, “siapa loe.. siapa gue…?” Upppsss… Kalo begini adanya, berarti benar, yang sejati itu perlan-lahan telah terkikis oleh waktu.. Sampai semua tidak terlihat murni, yang ada hanya imitasi, palsu!... Dan semua semata-mata untuk menyenangkan diri sendiri, hanya euforia untuk diri sendiri..

Okeh! Kita tinggalkan sensasi yang satu itu.. Setelah menyelesaikan semua tugasku, akhirnya saya punya waktu berkumpul bersama keluarga, bersilaturahmi dan bermaaf – maafan, nyaris sama dengan tahun kemarin. Tapi kali ini, tanpa almarhum om Taufik yang meninggalkan kami sekitar 40 hari yang lalu… Hufff.. Kami merindukan dia, dia yang pastinya akan memeluk kami satu per satu dan mulai bertanya macam-macam mengenai aktivitas kami, dia yang selalu menjadi penengah dan yang di-tua-kan dalam perbincangan kecil sesama laki-laki. Suaranya yang khas dan meramaikan suasana lebaran tahun-tahun kemarin.. Hmmm.. Miss you uncle..

Menu lebaran juga masih sama, and I always miss thatDelicious! Tapi tahun tetap aja beda, tahun ini saya harus menikmatinya dengan kondisi tubuh yang agak lemas, suhu tubuh meninggi alias demam, dan dikit - dikit pasti keringatan kayak habis lari pagi.. Hehehe... Mungkin kurang fit, lagi-lagi karena kebanyakan begadang… Sensasi nya jadi aneh banget, bawaannya pengen baring, ngantuk mulu…

Sama halnya dengan siaran petang… Semua berjalan seperti biasa, dan tetap dimulai pukul 18:30 wita. Tapi tetap aja beda, kali ini presenter harus menggunakan kerudung, maklum…. kan lebaran… Dan saya harus berkutat dengan kerudung orange ku yang kainnya panjang, kaku, dan susah diatur… Ughhhh.. Sepanjang siaran, saya lebih banyak mengurus kerudungku itu dibanding naskah beritaku, fiuhhh untung beritaku hanya satu… Saya sempat krisis PeDe, pengen turun aja cepat-cepat..

Well… Sensasi lebaran kali ini semakin komplit dengan keresahan serta kerisauan yang kian bersarang… Ditambah lagi lebaran seharian, tanpa kehadiran papa.. uhmmm... dia berulah lagi... Entah apa namanya ini? Yang jelas, ini sensasi baru…

1 Oktober 2008
23:48 wita
Oh ya... "MET HARI RAYA IDUL FITRI" yeee... Minal Aidin Wal Faizin, maafin Ve dan keluarga atas kesalahn-kesalahannya, baik yang disengaja, maupun tidak disengaja.. Moga bisa lebih baik dan semakin dekat dengan Allah SWT. Amin


2 comments:

Anonymous said...

ryan dan segenap kru yang bertugas mengucapkan, selamat hari raya idul fitri 1429H,minal aidin walfaizin, mohon maaf lahir dan batin, semoga amal perbuatan para korban ryan diterima disisi-Nya, amiiiin....

maafin ya nyonya danau rumah, mudah - mudahan raya kali ini rusa yg tersedia di danau rumah segera dipotong buat santapan lebaran..haha...

Anonymous said...

assalamualaikum...... nyonya danau rumah...apakah di tempat anda berada??? ryan dan kru - kru yang bertugas ingin bertamu dan mencoba kue rayanya, kami tidak ingin berkebun lagi, kami hanya ingin cari ketupat, ('_')