Malam itu saat saya sedang mencoba menekuni novel yang baru kubeli seminggu lalu.. Hehehehe.. Sahabatku tiba-tiba mengawali sms yang masuk di inbox-ku dengan kalimat, “Ada apa dengan pria jaman sekarang, yang hanya taunya menerapkan gaya hidup yang menurutnya benar, dan tetap meneriakkan kalimat sayang dan cinta bagi kita wanita yang menurutnya satu-satunya wanita dalam hidupnya setelah ibu dan saudara perempuannya?????????”
Hmmm.. Sepertinya dia sedang kalut dan bingung dengan perasaannya dan mencoba mengkritisi gaya hidup sejumlah pria yang dia kenal dan menurutnya sangat tidak bisa dibenarkan oleh pikirannya, well… So do I, honey… Saya hanya mampu mengambil pembatas bukuku dan meletakkan di halaman terakhir novel yang kubaca, dan menutup novel. Hummm… Koq dia tahu yahh kalo hal tersebut juga sempat terbersit di benakku.. Diskusi pun kumulai dengan kalimat, “Ada apa, say? Kamu baik-baik aja kan?” Lalu dia mulai membalas smsku dengan sejumlah statement yang menggambarkan dia yang amat kecewa dengan seorang pria.
Diskusi yang diselingi debat antara saya dan dia, berjalan dengan kurang lebih sepuluh kali menerima dan membalas sms.. Dan akhirnya berakhirlah dengan satu sms panjang yang menurutku itu adalah surat curahannya.. Kalo pacarku sih bilangnya surat kabar.. Hehehehe.. *Dasaarrr… * Berikut is sms curahannya..
“Ve… Saya rasa wajar apabila seorang wanita cemburu pada pasangannya.. Apalagi menurut saya, hal-hal seperti itu terlalu american style.. Sangat liberal apabila seorang pria bersikap seperti itu. Mungkin terlalu naïf kalo jaman sekarang kita masih mengharap orang yang bergaul pada batasan yang kita harapkan, dengan kata lain tidak se-bebas gaya hidup pria modern jaman sekarang yang menganggap pelukan, ciuman, ataupun kedekatan fisik lainnya adalah lumrah dan menjadikan itu sebagai dalih bahwa mereka saling menyayangi sebagai teman!! Menurutku itu adalah ungkapan sayang sepasang kekasih..
Saya lalu berpikir, untuk apa ada status dan hubungan pacaran kalau perlakuannya ke semua wanita/perempuan hampir sama…. Sekali lagi saya cukup naïf, huhhhh… Bagaimana dia bisa jadi imam yang baik dalam keluarga, apabila hal-hal yang mungkin kebanyakan orang jaman sekarang pikir sepele dan tidak penting masih dilakukan.. Tidak dewasa!! Saya akan sangat paranoid dan cemburu letika mengetahui bahwa pria yang katanya sayang dan cinta sama saya, melakukan hal itu..
Pasangan yang baik tentunya akan selalu berusaha untuk menjaga perasaan pasnagannya, berusaha untuk tidak membebankan pikiran-pikiran negative pasangannya akibat perbuatannya yang sekali lagi dianggap hal yang lumrah saat ini.. Saya percaya, wanita yang baik diperuntukkan bagi pria yang baik pula.
Ve, hidup ini adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan yang baik pula. Sekedar informasi, saya satu dari sekian banyak wanita yang mengharapkan pria yang baik seperti yang tersirat dari apa yang saya sampaikan. Meski itu sulit dan akan sangat jarang ditemukan, setidaknya pria yang menjadi pasangan hidupku nanti, tidak melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan saya, salah satunya kedekatan fisik kepada wanita lain, meskipun dengan dalih tidak ada perasaan apa-apa.
Hahhhh.. Intinya kita tidak perlu selalu menyalahkan diri kita atas sikap mereka yang menurutku tidak bisa dibenarkan!! Saya berharap perjalanan yang melelahkan ini mengantar kita ke suatu tempat yang indah, dan menemukan seorang pria yang lebih menghargai kita, membutuhkan kehadiran kita lebih dari wanita lain, dan tempatitu akan menjadi lebih baik bagi si pria dengan hadirnya saya, atau kamu.
Di tempat itu, tidak ada lagi bulir air mata yang tumpah dari pelupuk mata kita… Pun kalo ada, semoga itu karena haru dan bahagia yang tak hentinya pria itu hadirkan hanya untuk kita, wanita yang baginya istimewa”
Welll… Mengapa saya memostingnya.. Sekali lagi demi kalian pria yang mungkin menganggap masalah yang kami bahas adalah hal sepele, but.. heii.. ternyata kami kaum wanita tidak menganggap itu sepele, bahkan sejumlah wanita yang dekat dan berlaku serta bertingkah se-nyamannya ke kalian, tidak ingin pacarnya memiliki gaya hidup yang bebas dengan wanita lain…
Be patient, sista.. Dan saya teringat sebuah sebutan yang sempat singgah di telingaku dulu, “perempuannya perempuan”..Se-istimewa apakah itu? Dan sejauh manakah orang itu mampu mempertanggung jawabkannya??
26 Desember 2008
13:40 wita
Hmmm.. Sepertinya dia sedang kalut dan bingung dengan perasaannya dan mencoba mengkritisi gaya hidup sejumlah pria yang dia kenal dan menurutnya sangat tidak bisa dibenarkan oleh pikirannya, well… So do I, honey… Saya hanya mampu mengambil pembatas bukuku dan meletakkan di halaman terakhir novel yang kubaca, dan menutup novel. Hummm… Koq dia tahu yahh kalo hal tersebut juga sempat terbersit di benakku.. Diskusi pun kumulai dengan kalimat, “Ada apa, say? Kamu baik-baik aja kan?” Lalu dia mulai membalas smsku dengan sejumlah statement yang menggambarkan dia yang amat kecewa dengan seorang pria.
Diskusi yang diselingi debat antara saya dan dia, berjalan dengan kurang lebih sepuluh kali menerima dan membalas sms.. Dan akhirnya berakhirlah dengan satu sms panjang yang menurutku itu adalah surat curahannya.. Kalo pacarku sih bilangnya surat kabar.. Hehehehe.. *Dasaarrr… * Berikut is sms curahannya..
“Ve… Saya rasa wajar apabila seorang wanita cemburu pada pasangannya.. Apalagi menurut saya, hal-hal seperti itu terlalu american style.. Sangat liberal apabila seorang pria bersikap seperti itu. Mungkin terlalu naïf kalo jaman sekarang kita masih mengharap orang yang bergaul pada batasan yang kita harapkan, dengan kata lain tidak se-bebas gaya hidup pria modern jaman sekarang yang menganggap pelukan, ciuman, ataupun kedekatan fisik lainnya adalah lumrah dan menjadikan itu sebagai dalih bahwa mereka saling menyayangi sebagai teman!! Menurutku itu adalah ungkapan sayang sepasang kekasih..
Saya lalu berpikir, untuk apa ada status dan hubungan pacaran kalau perlakuannya ke semua wanita/perempuan hampir sama…. Sekali lagi saya cukup naïf, huhhhh… Bagaimana dia bisa jadi imam yang baik dalam keluarga, apabila hal-hal yang mungkin kebanyakan orang jaman sekarang pikir sepele dan tidak penting masih dilakukan.. Tidak dewasa!! Saya akan sangat paranoid dan cemburu letika mengetahui bahwa pria yang katanya sayang dan cinta sama saya, melakukan hal itu..
Pasangan yang baik tentunya akan selalu berusaha untuk menjaga perasaan pasnagannya, berusaha untuk tidak membebankan pikiran-pikiran negative pasangannya akibat perbuatannya yang sekali lagi dianggap hal yang lumrah saat ini.. Saya percaya, wanita yang baik diperuntukkan bagi pria yang baik pula.
Ve, hidup ini adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik dan mendapatkan yang baik pula. Sekedar informasi, saya satu dari sekian banyak wanita yang mengharapkan pria yang baik seperti yang tersirat dari apa yang saya sampaikan. Meski itu sulit dan akan sangat jarang ditemukan, setidaknya pria yang menjadi pasangan hidupku nanti, tidak melakukan hal-hal yang menyakiti perasaan saya, salah satunya kedekatan fisik kepada wanita lain, meskipun dengan dalih tidak ada perasaan apa-apa.
Hahhhh.. Intinya kita tidak perlu selalu menyalahkan diri kita atas sikap mereka yang menurutku tidak bisa dibenarkan!! Saya berharap perjalanan yang melelahkan ini mengantar kita ke suatu tempat yang indah, dan menemukan seorang pria yang lebih menghargai kita, membutuhkan kehadiran kita lebih dari wanita lain, dan tempatitu akan menjadi lebih baik bagi si pria dengan hadirnya saya, atau kamu.
Di tempat itu, tidak ada lagi bulir air mata yang tumpah dari pelupuk mata kita… Pun kalo ada, semoga itu karena haru dan bahagia yang tak hentinya pria itu hadirkan hanya untuk kita, wanita yang baginya istimewa”
Welll… Mengapa saya memostingnya.. Sekali lagi demi kalian pria yang mungkin menganggap masalah yang kami bahas adalah hal sepele, but.. heii.. ternyata kami kaum wanita tidak menganggap itu sepele, bahkan sejumlah wanita yang dekat dan berlaku serta bertingkah se-nyamannya ke kalian, tidak ingin pacarnya memiliki gaya hidup yang bebas dengan wanita lain…
Be patient, sista.. Dan saya teringat sebuah sebutan yang sempat singgah di telingaku dulu, “perempuannya perempuan”..Se-istimewa apakah itu? Dan sejauh manakah orang itu mampu mempertanggung jawabkannya??
26 Desember 2008
13:40 wita